Pemilik Nutella-Kinderjoy Akuisisi Produsen Sereal Kellogg's Rp50 Triliun
Perusahaan raksasa cokelat asal Italia, Ferrero sepakat untuk mengakuisisi perusahaan sereal legendaris asal AS, Kellogg's.
IDXChannel - Perusahaan raksasa cokelat asal Italia, Ferrero sepakat untuk mengakuisisi perusahaan sereal legendaris asal AS, Kellogg's. Nilai pembelian itu mencapai USD3,1 miliar atau setara Rp50 triliun.
Ferrero dimiliki oleh crazy rich Italia, Michele Ferrero. Dia adalah anak tunggal dari pasangan Pietro Ferrero yang mendirikan Ferrero dan istrinya, Piera Cillario.
Dikutip dari Reuters, Jumat (11/7/2025), saham Kellogg's melesat hingga 30 persen ke USD22,85 per saham menyusul adanya pengumuman tersebut, mendekati angka akuisisi Ferrero atas Kellogg's di USD23 per saham.
Selain Kellogg's, Kellanova yang dibentuk bersamaan saat Kellogg Company dipecah menjadi dua, saat ini juga tengah dalam proses penjualan. Berdasarkan laporan Wall Street Journal, nilai akuisisinya sekitar USD36 miliar.
Akuisisi Kellogg's merupakan yang terbesar dilakukan Ferrero sejak 2018. Investasi tersebut semakin memperluas portofolio Ferrero yang sudah ada seperti Nutella, Kinderjoy, dan Tic Tac.
Sementara Kellogg's memiliki sejumlah merek seperti Frosted Flakes dan Froot Loops. Proses transaksi ini ditargetkan selesai pada semester II-2025.
"Akuisisi Kellogg's memberikan diversifikasi portofolio (Ferrero) yang tergantung dengan produk berbasis kakao, serta membuka akses distribusi yang instan ke pasar AS, yang menguntungkan sehingga bisa mendorong inovasi dengan harga yang relatif terjangkau," kata Chief Investment Officer Running Point Capital Advisors, Michael Ashley Schulman.
Pada 2024, harga kakao naik tajam mencetak rekor akibat meningkatnya permintaan dan suplai menipis. Situasi tersebut menekan perusahaan yang menggunakan kakao sebagai bahan bakunya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ferrero cukup aktif mengakuisisi perusahaan berkat kejelian dari Executive Chairman, Giovanni Ferrero. Pada 2018, Ferrero membeli bisnis permen Nestle senilai USD2,8 miliar.
(Rahmat Fiansyah)