Pendapatan Surya Esa (ESSA) Melonjak 132 Persen di Kuartal III-2022
PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) berhasil membukukan pendapatan USD557 juta atau meningkat signifikan sebesar 132 persen secara year on year (YoY).
IDXChannel - Emiten bidang energi dan kimia melalui kilang Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan pabrik amonia, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), berhasil membukukan pendapatan USD557 juta atau meningkat signifikan sebesar 132 persen secara year on year (YoY).
Hal itu membuat ESSA mencetak EBITDA sebesar USD269 juta, meningkat 136 persen YoY, berkat operasi yang kuat dan kondisi pasar yang menguntungkan.
Presiden Direktur ESSA, Chander Vinod Laroya mengatakan, keunggulan operasional yang konsisten didukung oleh harga Amonia & LPG yang lebih tinggi telah membantu ESSA untuk mempertahankan kinerja yang solid. ESSA tetap berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi sumber daya Indonesia dengan berinvestasi di sektor riil, mengembangkan sumber daya manusia, dan menciptakan peluang untuk pertumbuhan lebih lanjut.
"Selain Blue Amonia, ESSA juga menjajaki berbagai peluang hilir terkait gas karena kami tetap berkomitmen untuk memberikan nilai lebih bagi pemegang saham dengan mengembangkan bisnis lebih lanjut," kata Chander dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (11/10/2022).
Diketahui dinamika pasar komoditas global yang terus meningkat serta situasi geopolitik yang panas semakin mendorong kenaikan harga komoditas. Peningkatan harga Amonia & LPG masih terus berlanjut mengikuti harga gas dan minyak mentah yang tinggi di seluruh dunia.
Dengan masih berlanjutnya kendala pasokan gas di Eropa sehubungan dengan konflik Rusia-Ukraina, harga gas masih tetap tinggi dengan disertai efek knock-on pada biaya produksi amonia. Adapun harga amonia di Asia telah stabil pada tingkat yang lebih tinggi sekitar USD900 per metrik ton (MT) sejalan dengan harga global.
Realisasi harga amonia ESSA pada Januari-September 2022 melonjak 105 persen YoY menjadi USD902/MT dibandingkan dengan USD441/MT Jan-Sep 2021. Produksi amonia ESSA pada periode ini meningkat 16 persen YoY hingga menghasilkan rekor pendapatan dalam bisnis amonia Perseroan. Pada Jan-Sep 2022 ini, penjualan amonia memberikan kontribusi 93 persen terhadap pendapatan ESSA.
ESSA telah memanfaatkan kas yang lebih tinggi yang dihasilkan untuk menurunkan utang sebesar 32 persen menjadi USD332 juta pada akhir September 2022, dibandingkan dengan USD487 juta pada akhir Desember 2021. Langkah tersebut telah menghasilkan neraca Perseroan yang lebih kuat dengan rasio Debt-to-Equity saat ini di 0,7x.
ESSA melalui anak usahanya PT Panca Amara Utama (PAU), telah melanjutkan studi kelayakan proyek Blue Amonia sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Japan Oil, Gas, and Metal National Corporation (“JOGMEC”), Mitsubishi Corporation (“MC”), dan Institut Teknologi Bandung (“ITB”) pada Maret 2021.
PAU selanjutnya telah menandatangani MoU dengan JGC Corporation pada Agustus 2022 untuk mengukur emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di pabrik amonia miliknya.
Kolaborasi PAU dengan JGC diharapkan dapat berkontribusi pada penyempurnaan pedoman produksi amonia bersih, selangkah lebih dekat lagi dengan Blue Amonia untuk dunia yang lebih baik dan lebih bersih. Studi kelayakan dan pengukuran GRK diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2023. (RRD)