MARKET NEWS

Penjualan dan Pendapatan APLN Turun Jadi Rp712,79 Miliar di Kuartal I-2024, Ini Penyebabnya

Febrina Ratna 01/06/2024 05:30 WIB

APLN mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha turun 38% menjadi Rp712,79 miliar pada kuartal I-2024, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,15 triliun.

Penjualan dan Pendapatan APLN Turun Jadi Rp712,79 Miliar di Kuartal I-2024, Ini Penyebabnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha yang turun 38% menjadi Rp712,79 miliar pada kuartal I-2024, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,15 triliun.

Penurunan tersebut terjadi karena penjualan properti yang turun drastis menjadi Rp366,59 miliar, dibandingkan kuartal I-2023 sebesar Rp813,26 miliar.

Secara rinci, penjualan properti rumah tinggal pada kuartal I-2024 sebesar Rp230,5 miliar, penjualan apartemen Rp88,66 miliar, penjualan rumah toko sebesar Rp37,84 miliar, dan kios dan gerai sebesar Rp9,57 miliar.

Bedanya, pada kuartal I-2023, masih terdapat pendapatan dari penjualan tanah sebesar Rp12,78 miliar, penjualan kantor sebesar Rp5,8 miliar, dan penjualan rumah kantor sebesar Rp2,56 miliar. Sementara pada 2024, pendapatan dari tiga segmen tersebut tidak ada.

Di sisi lain, perseroan juga mendapatkan pendapatan berulang dari hotel sebesar Rp209,24 miliar, sewa sebesar Rp130,15 miliar, dan lain-lain sebesar Rp6,8 miliar.

Nilai pendapatan berulang tersebut meningkat 2,5 persen dari Rp337,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan menyebut pendapatan berulang APLN berada dalam tren peningkatan dari tahun ke tahun seiring kinerja sektor perhotelan dan pusat perbelanjaan yang semakin solid dan kuatnya fundamental ekonomi nasional.

Corporate Secretary Agung Podomoro Land, Justini Omas, menjelaskan pendapatan berulang APLN menyumbang sekitar 48,6 persen dari total penjualan dan pendapatan Perusahaan sepanjang kuartal I-2024. Perusahaan membukukan nilai penjualan dan pendapatan kuartal I-2024 sebesar Rp712,8 miliar dibandingkan Rp 1,1 triliun pada kuartal I-2023.

“Di tengah situasi nasional dan global yang sangat dinamis, kenaikan pendapatan berulang menunjukkan stabilitas dan keberlanjutan segmen bisnis yang menghasilkan pendapatan secara terusmenerus bagi Perusahaan. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi Perusahaan dalam menjaga dan mengoptimalkan sumber pendapatan dari bisnis perhotelan, sewa properti dan pusat perbelanjaan yang secara konsisten memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan,” kata Justini Omas dalam keterangan resmi, Jumat (31/5/2024).

APLN juga mencatatkan penjualan pemasaran (marketing sales) di luar PPN sepanjang kuartal I-2024 senilai Rp473,5 miliar, meningkat 95,6 persen dari Rp242,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini ditopang oleh gencarnya pembangunan dan penjualan proyek properti perseroan di berbagai daerah.

Lebih lanjut, Justini menegaskan perusahaan terus berupaya memperkuat fundamental bisnis melalui berbagai strategi yang solid dan terukur baik dari sisi penjualan dan pendapatan maupun manajemen biaya.

Dari sisi penjualan dan pendapatan, beberapa inisiatif dilakukan untuk mengoptimalkan penjualan proyek properti APLN yang tersebar pada sejumlah wilayah di Indonesia. Kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, salah satunya perbankan, dilakukan demi mendorong daya beli masyarakat agar semakin mudah mengakses produk properti Perusahaan di tengah tren tingginya suku bunga pembiayaan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat juga turut menciptakan peluang bagi Perusahaan untuk memaksimalkan potensi bisnis. “Ini menunjukkan Perusahaan mampu beradaptasi dan tetap kompetitif di tengah kondisi industri yang menantang. Inisiatif tinggi Perusahaan dalam mengembangkan proyek eksisting diharapkan terus mendorong kualitas nilai proyek-proyek yang sudah berjalan dan memberikan manfaat lebih besar bagi para pemangku kepentingan,” jelas Justini.

Saat ini APLN terus mengoptimalkan penjualan proyek properti di daerah seperti Bukit Podomoro Jakarta di kawasan Jakarta Timur, Podomoro Park Bandung, Podomoro Golf View di Cimanggis, Kota Podomoro Tenjo di Bogor, Parkland Podomoro Karawang dan Kota Kertabumi di Karawang. APLN juga masih memiliki dan mengelola sejumlah pusat perbelanjaan premium di Jakarta dan berbagai kota besar di Indonesia, diantaranya: Kuningan City, Senayan City, Emporium Pluit, Central Park, Neo Soho, Deli Park Medan, Baywalk, Festival CityLink Bandung, dan Plaza Balikpapan. Perusahaan juga memiliki sejumlah hotel premium di antaranya Pullman Ciawi Vimala Hills, Pullman dan Ibis Styles Bandung Grand Central, Harris dan Pop! Festival CityLink Bandung, Indigo Bali Seminyak, Amaris Thamrin City, dan 101 Urban Jakarta Kelapa Gading.

Dari sisi strategi manajemen biaya, Justini mengatakan perusahaan berupaya melakukan berbagai langkah efisiensi dalam operasional bisnis, termasuk menurunkan beban bunga dan biaya keuangan. Pada kuartal I-2024, beban bunga dan biaya keuangan Perusahaan tercatat Rp110,2 miliar, berkurang 30,1 persen dari Rp157,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu seiring penurunan jumlah utang Perusahaan.

“Pengurangan beban bunga dan biaya keuangan akan menjadi salah satu pilihan strategi efisiensi Perusahaan ke depan,” tambah Justini.

Beberapa langkah efisiensi beban bunga dan keuangan yang dilakukan perusahaan di antaranya dengan cara mencari sumber pembiayaan yang lebih murah. Perusahaan akhirnya memperoleh tambahan pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk senilai Rp1 triliun.

Pinjaman yang ditarik pada 27 Mei 2024 tersebut digunakan untuk melunasi Senior Notes milik APL Realty Holdings Pte. Ltd., anak usaha APLN di Singapura. Pinjaman tersebut merupakan tambahan plafon dari fasilitas kredit yang sebelumnya telah diperoleh Perusahaan sejak 7 Juli 2023 dengan total outstanding senilai Rp1,95 triliun.

“Dengan perolehan transaksi pinjaman ini Perusahaan berhasil mengonversi pinjaman dollar Amerika Serikat ke dalam Rupiah. Penghasilan Perusahaan saat ini dalam bentuk Rupiah, sehingga di masa depan pertumbuhan APLN diharapkan akan lebih positif,” pungkasnya.

(FRI)

SHARE