Penjualan Lampaui Target, Brigit Biofarmaka (OBAT) Prediksi Pendapatan Naik hingga 125 Persen
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) memproyeksikan pendapatan usaha naik hingga 125 persen yoy pada 2024.
IDXChannel - PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) memproyeksikan pendapatan usaha naik hingga 125 persen yoy pada 2024. Hal itu mayoritas ditopang oleh pendapatan dari layanan maklon suplemen herbal.
“Kita melakukan ekspansi channel penjualan ke hampir seluruh apotek premium dan produk solusi kesehatan berkualitas tinggi ini disambut antusias oleh konsumen,” kata Direktur Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) Is Heriyanto di Jakarta, Minggu (2/2/2025).
Is optimistis pada tahun ini, penjualan akan kembali naik. Sebab, distribusi produk-produk maklon besutan Brigit Biofarmaka Teknologi meningkat jumlahnya hampir dua kali lipat.
“Kenaikan ini menunjukkan bahwa strategi bisnis perusahaan telah berhasil di tengah tantangan pasar dan juga kinerja yang solid serta potensi besar untuk masa depan,” kata dia.
Apabila pada 2024 realisasi penjualan menembus sekitar Rp100 miliar, maka potensi perolehan laba bersih lebih dari Rp30 miliar, alias naik hingga 2,5 kali lipat yoy pada 2023.
Terkait dividen, kata Is, hal tersebut akan dilakukan sebagai bagian dari komitmen perseroan kepada pemegang saham.
“Dalam periode lima tahun belakangan, total dividen yang dibagikan perseroan kepada pemegang saham mencapai Rp40 miliar,” ujar dia.
Dana penggunaan IPO akan digunakan sepenuhnya untuk modal kerja, sehingga diharapkan memberikan peluang besar bagi investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan.
Di penghujung 2024, OBAT telah mendapatkan hak paten atas dua produk hasil penelitian perusahaan, yakni susu spirulina dan neoalgae spirulina.
Dan pada 22 Januari 2025, OBAT memperoleh paten atas inovasi teknologi TreeAlgae, yakni alat penyerap karbon dan pemurni udara yang baru pertama kalinya hadir di Indonesia.
Korporasi juga tengah membangun pabrik baru di Sukoharjo, Jawa Tengah yang rencananya memproduksi suplemen dan vitamin modern. Dengan nilai investasi sekitar Rp15 miliar, pabrik akan beroperasi pada 2026.
(Dhera Arizona)