Penjualan Naik, Kalbe Farma Bukukan Laba Rp716 Miliar di Kuartal I-2021
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal I-2021 pada laporan keuangan per 31 Maret 202.
IDXChannel - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal I-2021 pada laporan keuangan per 31 Maret 202. Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp716,46 miliar atau lebih tinggi 7,05 persen dibanding 31 Maret 2020 sebesar Rp669,26 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan penjualan neto sebesar Rp6,01 triliun atau naik 3,79 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,79 triliun dengan laba per saham dasar Rp15,29.
Adapun peningkatan penjualan di kuartal pertama tahun 2021 didukung oleh: Divisi Distribusi & Logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 11,7 persen dari Rp1,8 triliun menjadi Rp2 triliun serta menyumbang 33,4 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan.
Divisi Produk Kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 2,7 persen menjadi Rp1,02 triliun dengan kontribusi sebesar 17,0 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan. Penjualan bersih Divisi Nutrisi tercatat sebesar Rp1,58 triliun di kuartal pertama tahun 2021, mengalami penurunan penjualan sebesar 1,0 persen dari pencapaian di tahun sebelumnya dan menyumbang 26,4 persen dari total penjualan bersih Kalbe.
Sedangkan Divisi Obat Resep Perseroan yang membukukan penurunan penjualan sebesar 0,1 persen menjadi Rp1,39 triliun miliar, serta menyumbang 23,2 persen dari total penjualan bersih Kalbe di kuartal pertama tahun 2021.
"Dampak dari pandemi Covid-19 mulai berpengaruh terhadap penjualan Perseroan sejak bulan April tahun 2020," bunyi keterangan resmi Perseroan.
Melihat kondisi pandemi Covid-19 yang mungkin akan berlanjut sampai akhir tahun, Perseroan menargetkan
pertumbuhan penjualan bersih tahun 2021 sebesar 5 sampai 6 persen, dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 5 sampai 6 persen.
Perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1,0 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen
dipertahankan pada rasio 45 sampai 55 persen dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.
Kalbe Farma mencatatkan liabilitas sebesar Rp4,47 triliun dan ekuitas Rp19,45 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp23,93 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp22,56 triliun. (TIA)
[14:05, 5/2/2021] Tia DK: Berita 29 - IDXC
Kombinasikan Desa Wisata dan Digitalisasi Produk Ekonomi Kreatif, Sandiaga Yakin Ekonomi Sabang Akan Pulih
IDXChannel - Kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno di Sabang, Aceh pada Sabtu (1/5/2021) tuntas dilaksanakan. Dalam kesimpulannya, kombinasi antara desa wisata dan digitalisasi atas produk ekonomi kreatif yang dihasilkan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dinilai menjadi modal pemulihan ekonomi di Sabang.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno usai buka puasa bersama Wali Kota Sabang Nazaruddin dan rombongan di Desa Wisata Aneuk Alot, Sabang, Aceh pada Sabtu (1/5/2021).
Dalam pengamatannya, dirinya melihat beragam produk ekonomi kreatif yang potensial sekaligus mengandung narasi yang kuat. Seperti halnya kelapa, mulai dari pohon, batang, buah hingga daunnya yang sangat memengaruhi kehidupan masyarakat Sabang.
Begitu juga dengan kue keukarah khas Kota Sabang. Dirinya yang menjajal langsung seluruh proses pembuatan kue itu mengaku antusias. Seluruh proses itu merupakan pengalaman yang dapat dijual kepada wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Kota Sabang.
"Sekali lagi, ini merupakan pola penyiapan desa wisata yang kami dorong agar desa wisata ini menjadi desa yang mandiri, membangkitkan ekonomi dan memulihkan lapangan kerja, khususnya di tengah pandemi," ungkap Sandiaga Uno pada Sabtu (1/5/2021).
Tidak hanya itu, kuliner tradisional seperti bubur kanji dinilainya juga menyimpan data tarik tersendiri. Bubur kanji itu diungkapkan Sandiaga Uno mengingatkannya ketika merantau ke Singapura beberapa tahun silam. Bubur itu katanya menjadi sajian utama ketika berbuka puasa di Masjid Sultan, Singapura.
"Dan ternyata semuanya kembali kepada kearifan lokal, yaitu buah kelapa," imbuh Sandiaga Uno.
Selanjutnya adalah anyaman dan eco print berbahan daun jati yang diproduksi oleh pengrajin Desa Wisata Aneuk Alot. Seluruhnya telah memanfaatkan kearifan lokal yang dikemas menjadi produk ekonomi kreatif bernilai jual.
"Tapi yang terpenting adalah mengangkat para pengrajin UMKM ini masuk ke dalam platform digital. Jadi saya harapkan UMKM ini punya toko-toko online dan mulai mendigitalisasi proses mereka dalam berusaha," ungkapnya bersemangat.
Menyimak pemaparan Sandiaga Uno, Wali Kota Sabang Nazaruddin mengaku teringat era keemasan Kota Sabang. Ketika itu, Kota Sabang menjadi gerbang keberangkatan seluruh jemaah haji asal Indonesia.
Mereka yang hendak berangkat haji katanya menjalani karantina selama beberapa pekan. Dengan begitu, seluruh produk ekonomi kreatif laku terjual, roda perekonomian di Kota Sabang pun berputar cepat.
"Oleh karena itu saya pikir, kita-kita ini nggak boleh kalah dengan pendahulu kita, mengingat Sabang seperti yang saya sampaikan tadi, dan dengan kehadiran Bapak Menteri saya berharap Sabang bisa kembali seperti masa lalu," ungkap Nazaruddin.
"Ini harapan kami masyarakat Sabang agar semua produk-produk ekonomi kreatif daerah kami akan berjalan dengan lebih baik dibandingkan dengan para pendahulu kita," tambahnya. (TIA)