Penjualan Obat Menyusut, Laba Bersih Phapros (PEHA) Turun Jadi Rp4,7 Miliar
Phapros (PEHA) mengantongi laba bersih sebesar Rp4,70 miliar pada tiga bulan pertama 2023. Sejalan dengan penjualan perseroan yang menyusut 3,07%.
IDXChannel - PT Phapros Tbk (PEHA) mengantongi laba bersih sebesar Rp4,70 miliar pada tiga bulan pertama 2023. Angka tersebut menyusut 15,91% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,59 miliar.
Sejalan dengan top line di mana penjualan emiten farmasi itu turun 3,07% menjadi Rp260,97 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp269,25 miliar. Berdasarkan produknya, segmen produk obat resep bermerek atau etikal mencatatkan penjualan sebesar Rp76,88 miliar.
“Kontribusi terbesar disumbangkan oleh produk Dextamine yang tumbuh lebih dari 60% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, dan produk Pehacain Injeksi tumbuh lebih dari 37%,” kata Direktur Utama PEHA, Hadi Kardoko dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (2/5/2023).
Selanjutnya, segmen produk obat generik berlogo (OGB) mencatatkan penjualan sebesar Rp144,80 miliar, produk tablet tambah darah dan Omeprazole merupakan kontributor pertumbuhan dari segmen ini.
Penjualan produk over the counter (OTC) atau obat-obatan yang bisa dibeli tanpa resep dokter tercatat sebesar Rp34,04 miliar, serta segmen toll-in mencatatkan penjualan sebesar Rp5,23 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan PEHA di kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp126,55 miliar, turun dari sebelumnya sebesar Rp133,81 miliar. Sementara itu, beban usaha perseroan tercatat sebesar Rp115,85 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp117,15 miliar.
Total nilai aset PEHA per Maret 2023 tercatat sebesar Rp1,79 triliun, turun tipis dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp1,80 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp1,01 triliun dan ekuitas sebesar Rp777,80 miliar.
Pacu Pertumbuhan Kinerja dari Produk Etikal
Di sisi lain, manajemen PEHA optimistis kinerja akan terus bertumbuh. Adapun, lini usaha yang dioptimalkan untuk menunjang kinerja PEHA yakni segmen produk etikal, di mana perseroan akan memiliki lebih banyak produk obat resep bermerek dibandingkan obat generik.
Hadi menyebut, perseroan kinerja perseroan akan tetap tumbuh seiring dengan akan diluncurkannya 8-10 produk baru dari beberapa kelas terapi, terutama di pilar etikal.
“Pertumbuhan di pilar etikal ini adalah salah satu strategi kami agar di akhir tahun 2023, portfolio produk baru Phapros akan terdiri dari lebih dari 60% branded dan sisanya generik,” ujar Hadi.
Di samping itu, pasar ekspor juga masih terbuka cukup lebar bagi produk seperti multivitamin, antibiotik, anti analgesik, produk untuk menyamankan perjalanan, antialergi hingga antituberkulosis.
“Kami optimistis bisa meningkatkan growth net sales di akhir 2023, karena masih banyak negara-negara lain yang akan menjadi target Phapros,” ujarnya.
(FRI)