IDXChannel - Phapros (PEHA) menargetkan nilai ekspor pada 2023 tumbuh lebih dari 15%. Phapros akan menyasar negara-negara Asia dan Amerika Selatan seperti Peru, Filipina, dan Kamboja, terlebih pasar ekspor bagi negara Asia dan Afrika masih sangat luas.
Dikutip dari IDX 1st Session Closing, Selasa (21/2/2023), pasar ekspor masih terbuka cukup lebar bagi produk seperti multivitamin, antibiotik, anti analgesik, produk untuk menyamankan perjalanan, antialergi, hingga antituberkulosis.
"Kami optimistis bisa meningkatkan growth net sales di akhir 2023 karena masih banyak negara-negara lain yang akan menjadi target Phapros,” ujar Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko.
Meski belum termasuk produk-produk obat dari kelas terapi lainnya serta alat kesehatan yang Phapros produksi melalui kerja sama dengan riset mitra-mitra universitas.
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto mengungkapkan, pasar farmasi dan alat kesehatan Asia secara umum cukup besar. Di Indonesia sendiri, ungkapnya, pasar farmasi pada tahun 2019 bernilai Rp80 triliun dan angka tersebut belum ditambah pasar alat kesehatan.