Penjualan Saham Panin Bank (PNBN) Mandek, Valuasi Jadi Penghalang
Rencana penjualan saham pengendali PT Bank Pan Indonesia Tbk atau Panin Bank (PNBN) yang dimiliki oleh ANZ dan keluarga Gunawan dikabarkan mandek.
IDXChannel – Rencana penjualan saham pengendali PT Bank Pan Indonesia Tbk atau Panin Bank (PNBN) yang dimiliki oleh ANZ dan keluarga Gunawan dikabarkan mandek.
Menurut tiga sumber Reuters yang mengetahui proses tersebut, proses divestasi tersebut tersendat lantaran belum tercapai kesepakatan soal valuasi antara pihak penjual dan calon investor.
Kepemilikan gabungan ANZ dan keluarga Gunawan mencapai sekitar 86 persen saham Panin Bank. Berdasarkan harga penutupan saham PNBN di Bursa Efek Indonesia pada Jumat lalu, yakni Rp1.140 per saham, nilai kepemilikan tersebut diperkirakan sekitar USD1,45 miliar.
Keluarga Gunawan, yang menurut data LSEG menguasai sekitar 46,5 persen saham Panin Bank, disebut-sebut terbuka untuk mengurangi kepemilikannya. Sementara itu, ANZ asal Australia memegang sekitar 39,2 persen.
Pada awal 2025, proses penjualan saham tersebut sempat menarik minat sejumlah bank regional, seperti CIMB Group dan DBS Group. Namun, kedua bank tersebut batal mengajukan penawaran resmi karena tak mampu memenuhi harga yang diharapkan penjual, ujar para sumber.
Salah satu sumber menyebut, penjual menginginkan valuasi lebih dari dua kali lipat rasio price-to-book (PBV) Panin Bank saat ini. Berdasarkan data LSEG, saham Panin Bank diperdagangkan pada 0,75 kali nilai buku pada kuartal I-2025.
Proses penjualan yang ditangani Citigroup ini disebut masih berpeluang berlanjut, asalkan selisih harga (price gap) antara penjual dan calon pembeli bisa dipersempit. Sumber yang mengetahui hal ini menyebutkan, peluang negosiasi masih terbuka, meski enggan disebutkan identitasnya karena isu ini bersifat sensitif.
Salah satu sumber menambahkan, CIMB masih tertarik dan terbuka untuk melanjutkan diskusi.
Baik ANZ, Citigroup, maupun DBS menolak memberikan komentar kepada Reuters. Direktur Utama PNBN Herwidayatmo mengatakan manajemen tidak terlibat dalam proses tersebut dan mengarahkan pertanyaan kepada pemegang saham pengendali. Keluarga Gunawan belum bisa dihubungi, sementara CIMB tidak merespons permintaan komentar Reuters.
ANZ dan keluarga Gunawan diketahui mulai menawarkan saham pengendali Panin Bank sejak tahun lalu. Langkah ini sejalan dengan strategi ANZ untuk merampingkan bisnis dengan imbal hasil rendah dan mengurangi eksposur di segmen ritel serta wealth management di Asia guna meningkatkan return on equity (ROE).
Panin Bank didirikan oleh Mu'min Ali Gunawan pada 1971 dan melantai di Bursa Efek Jakarta (BEJ, sebelum menjadi Bursa Efek Indonesia/BEI) pada 1982. Saat ini, Panin Bank menjalankan berbagai layanan, mulai dari pembiayaan konsumer hingga private wealth management. (Aldo Fernando)