MARKET NEWS

Penjualan Tolak Angin Mulai Pulih, Dongkrak Kinerja SIDO di Semester I-2025

Rahmat Fiansyah 05/08/2025 13:35 WIB

SIDO mencatat pemulihan kinerja di kuartal II-2025 seiring penjualan segmen herbal yang meningkat.

SIDO mencatat pemulihan kinerja di kuartal II-2025 seiring penjualan segmen herbal yang meningkat. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatat pemulihan kinerja di kuartal II-2025 seiring penjualan segmen herbal yang meningkat. Kondisi ini terjadi di tengah masih berlanjutnya musim hujan sepanjang April-Juni.

SIDO membukukan penjualan Rp1,83 triliun, melemah 3,5 persen secara tahunan. Adapun laba bersih menembus Rp600 miliar, turun tipis akibat kinerja kuartal II-2025 yang impresif. Margin laba bersih juga naik 100 basis poin (bps) menjadi 32 persen.

Manajemen Sido Muncul menyatakan, laba operasional mencapai Rp746 miliar dengan margin 41 persen. Kinerja ini didorong oleh disiplin dalam menerapkan strategi pemasaran yang memprioritasikan generasi milenial dan gen Z yang dinilai memiliki tingkat pengembalian yang tinggi.

Selain itu, SIDO juga mencatat pertumbuhan dua digit hingga 17 persen untuk penjualan ekspor. Kontribusi penjualan ekspor kini meningkat menjadi 10 persen dari sebelumnya 7 persen pada 2024.

"Ekspansi internasional menjadi pilar struktural utama untuk pertumbuhan jangka panjang, didukung oleh strategi lokalisasi dan penyesuaian regulasi di pasar tujuan," kata manajemen SIDO dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (5/8/2025).

Produk-produk SIDO saat ini menjangkau lebih dari 30 negara. Adapun pertumbuhan pesat penjualan terjadi di pasar-pasar strategis seperti Nigeria, Malaysia, dan Filipina.

Segmen herbal masih menjadi penopang utama penjualan dengan porsi 60 persen atau Rp1,08 triliun. Di kuartal II-2025, produsen Tolak Angin itu juga kembali berinovasi dengan meluncurkan produk dan varian baru, yakni Anak Sehat Susu, Sido Muncul Natural Sari Daun Salam, dan Teh Tarik.

Meski penjualan dan laba bersih turun, manajemen optimistis perseroan akan mencatatkan pertumbuhan positif pada 2025. Kinerja tahun ini akan ditopang oleh penetrasi pasar yang masih belum optimal, ekspansi di pasar internasional, serta melengkapi portofolio produk yang relevan untuk generasi muda.

Sementara Analis Indopremier Sekuritas, Andrianto Saputra dan Nicholas Bryan menilai, kinerja SIDO pada semester I-2025 di atas perkiraan, yang mewakili 48 persen dari asumsi untuk setahun penuh.

Perbaikan kinerja terutama terjadi pada kuartal II-2025. Angka penjualan pada periode tersebut menembus Rp1 triliun, tumbuh 23,3 persen, ditopang oleh penjualan segmen herbal yang melesat 47,2 persen meski penjualan segmen minuman turun 11,4 persen.

"Kami mencatat segmen herbal menunjukkan pemulihan dari sisi penjualan setelah turun 25,1 persen di kuartal I-2025," kata Andrianto dan Nicholas dalam riset yang diterbitkan pada Jumat (1/8/2025).

Selain itu, SIDO juga mencatat perbaikan pada margin di kuartal II. Margin laba kotor menyentuh 60,5 persen seiring pemulihan segmen herbal yang selama ini memiliki margin tinggi.

Indopremier mempertahankan rating HOLD pada saham SIDO dengan target harga Rp625 per saham.

Sebagai informasi, saham SIDO kembali tertekan hingga siang ini ke level Rp498. Di luar kinerja, katalis negatif justru datang dari dikeluarkannya saham SIDO dari LQ45 mulai 1 Agustus 2025.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE