Penyaluran Pinjaman Bank di China Naik Jadi Rp8422,5 triliun pada Maret 2023
Perbankan di China dilaporkan telah menyalurkan sebesar CNY3,89 triliun pinjaman yuan baru pada Maret 2023 atau setara Rp8.422,5 triliun.
IDXChannel - Perbankan di China dilaporkan telah menyalurkan sebesar CNY3,89 triliun pinjaman yuan baru pada Maret 2023 atau setara Rp8.422,5 triliun.
Angka ini naik dari bulan sebelumnya sebesar CNY1,81 triliun dan di atas ekspektasi pasar sebesar CNY3,24 triliun. (Lihat grafik di bawah ini.)
Ini juga merupakan jumlah pinjaman bank baru terbesar setidaknya sejak 2004. Didorong oleh kebijakan pemerintah China yang berjanji untuk meningkatkan dukungan bagi perekonomian yang baru-baru ini terpukul oleh ekspor yang lemah dan penurunan di sektor properti.
Pada 17 Maret, bank sentral memotong rasio persyaratan cadangan untuk lembaga keuangan sebesar 25bps, efektif mulai 27 Maret dan menandai penurunan suku bunga pertama dalam rasio cadangan bank sejak Desember.
Ini dilakukan di tengah upaya Beijing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia.
People's Bank of China (PBoC) juga masih mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya stabil selama tujuh bulan berturut-turut pada Maret lalu, seperti yang diharapkan secara luas.
Suku bunga dasar pinjaman satu tahun (LPR), yang digunakan untuk fasilitas pinjaman jangka menengah untuk pinjaman korporasi dan rumah tangga, tidak berubah di angka 3,65%.
Sementara tingkat suku bunga lima tahun dan referensi suku bunga untuk hipotek, dipertahankan pada level 4,3%.
Pergerakan itu terjadi setelah bank sentral pada pertemuan Maret menahan suku bunga kebijakan jangka menengahnya di level 2,75%.
Gubernur PBoC Yi Gang mengatakan awal bulan ini bahwa tingkat suku bunga saat ini "tepat" sambil menambahkan bahwa diperlukan upaya untuk mengeluarkan dana jangka panjang bagi bank.
Adapun pasokan uang secara luas di China, atau M2, mencapai 281,46 triliun yuan (setara USD40,88 triliun) pada akhir Maret, naik 12,7% secara year on year (yoy).
Sementara indikator sempit peredaran uang yang mencakup uang tunai yang beredar ditambah giro atau dikenal dengan jumlah M1 mencapai 67,81 triliun yuan dengan peningkatan sebesar 5,1% yoy.
Pinjaman yuan China secara total tumbuh sebesar 15,39 triliun yuan pada kuartal pertama 2023, naik 4,54 triliun yuan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Para ahli menilai bahwa ukuran dan struktur kredit yang baru telah meningkat melampaui ekspektasi yang akan membantu untuk lebih menstabilkan ekspektasi pasar dan mendukung perkembangan ekonomi riil.
Kebijakan keuangan yang protektif dan suportif masih diperlukan para investor untuk mendorong pemulihan konsumsi di negeri Tirai Bambu. (ADF)