MARKET NEWS

Perbankan Indonesia Seksi, 42 Bank Beraset Diatas Rp100 Triliun Ini Milik Asing

Shifa Nurhaliza 10/07/2020 08:30 WIB

Industri perbankan Tanah Air nyatanya berkembang dan menarik investor. Pasalnya, 42 bank di Indonesia yang saat ini dimiliki asing.

Perbankan Indonesia Seksi, 42 Bank Beraset Diatas Rp100 Triliun Ini Milik Asing. (Foto: Ist)

IDXChannel - Meski di tengah pandemi Covid-19, Industri perbankan Tanah Air nyatanya berkembang dan menarik investor. Pasalnya, 42 bank di Indonesia yang saat ini dimiliki investor asing.

Adapun dari jumlah tersebut, bank dalam kepemilikan asing yang asetnya diatas Rp100 triliun diantaranya, Bank Danamon, CIMB Niaga, Maybank Indonesia, OCBC NISP, UOB Indonesia, Permatabank, hingga MUFG Bank.

"Porsi kepemilikan tidak menjadi masalah, yang penting kontribusinya kepada perekonomian Indonesia, menjalankan fungsi intermediasi agar dunia usaha berjalan sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan pada akhirnya pajak meningkat," jelas Chairman Infobank Institute Eko B Supriyanto, seperti dilansir Okezone, Kamis (9/7/2020).

Bank asing sendiri, ditambahkan Eko, telah ada sejak tahun 1746 disebut De Bank Van Leening. Hingga saat ini, total ada 42 Bank Umum di Indonesia yang dalam status kepemilikan asing.

Kepemilikan saham pihak asing di suatu bank harus bertambah, asalkan kinerja bank bisa terangkat dan kembali kencang dengan setoran modal.

"Setor modal bagi bank adalah harus. Kita harus menghargai pemilik bank yang rajin setor modal, selain memperkuat bank, tapi sekaligus menunjukan komitmen dalam membesarkan bank, karena bank itu bisnis jangka panjang yang padat modal,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, Anung Herlianto menegaskan bahwa peran serta komitmen kepemilikan modal perbankan nasional sangat dibutuhkan untuk menjaga sustainabilitas atau keberlangsungan kinerja bank ditengah tekanan pandemi covid-19.

“Kita memonitori dua risiko ini saja, risiko likuditias risiko kredit dan bantalan yang cukup memadai dari sisi car. Oleh karena itu, peran kepemilikan modal sangat diperlukan dalam kondisi krisis saat ini dan berkomitmen menjaga kesehatan bank," katanya.(*)

SHARE