MARKET NEWS

Perkuat Ekosistem Gas Industri, SBMA Ekspansi Bisnis demi Tangkap Peluang di IKN

Rahmat Fiansyah 13/10/2025 14:32 WIB

PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berencana melakukan ekspansi ke sektor konstruksi dan pengolahan limbah.

PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berencana melakukan ekspansi ke sektor konstruksi dan pengolahan limbah. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berencana melakukan ekspansi ke sektor konstruksi dan pengolahan limbah dalam rangka memperkuat posisi perseroan di industri berkelanjutan. Perseroan selama ini fokus di segmen bahan kimia dan gas industri.

Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti mengatakan, langkah ini bukan sekadar ekspansi, tetapi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ekosistem bisnis gas industri SBMA melalui pemanfaatan hasil samping produksi acetylene (limbah karbid) menjadi bahan bangunan bernilai tambah.

Perubahan lini usaha tersebut telah dinyatakan layak berdasarkan hasil Studi Kelayakan dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) independen. SBMA akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 10 November 2025.

Dalam rencana bisnis barunya, kata Rini, SBMA akan menambahkan tujuh Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang masih terkait dengan bisnis inti perseroan. Diversifikasi ini dinilai penting mengingat kuatnya permintaan jasa konstruksi dan pengelolaan limbah di Kalimantan Timur, khususnya dalam mendukung proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Dengan infrastruktur bisnis yang telah mapan di wilayah tersebut, SBMA berada di posisi strategis untuk menjadi salah satu pemasok utama bahan konstruksi dan layanan industri berkelanjutan," katanya lewat keterangan resmi, Senin (13/10/2025).

"SBMA punya first mover advantage sebagai anak daerah. SBMA siap menangkap peluang nasional, bukan hanya pelengkap proyek IKN," ujar Rini.

Rini berharap diversifikasi ini mampu membuka sumber pendapatan baru bagi SBMA, meningkatkan kinerja keuangan, sekaligus memperkuat citra perusahaan sebagai pelaku industri yang mendukung keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan. 

Meski SBMA tengah menghadapi transformasi besar dalam kegiatan usahanya, struktur pemegang saham Perseroan tetap stabil. Berdasarkan laporan bulanan, jumlah investor SBMA per September 2025 menunjukkan jumlah pemegang saham naik tipis sebanyak 136 menjadi 3.615 investor.

"Kestabilan komposisi ini menjadi sinyal positif atas kepercayaan pasar terhadap arah strategis SBMA. Stabilitas komposisi kepemilikan juga menunjukkan bahwa diversifikasi ini disambut dengan optimisme, bukan kekhawatiran" kata Rini.

"Diversifikasi ini bukan berarti kami meninggalkan bisnis inti di gas industri. Sebaliknya, kami memperkuat fondasi bisnis tersebut dengan menambahkan sektor yang mendukung efisiensi dan keberlanjutan operasi,” ujarnya.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE