MARKET NEWS

Perluas Lokasi Penukaran Baterai, JV GOTO-TOBA Gandeng Planet Ban

Taufan Sukma/IDX Channel 03/07/2023 08:06 WIB

Dengan jaringan yang sangat luas, Electrum bisa menambah BSS ke jaringan Planet Ban lainnya.

Perluas Lokasi Penukaran Baterai, JV GOTO-TOBA Gandeng Planet Ban (foto: MNC Media)

IDXChannel - Produsen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) nasional, Electrum Indonesia, secara resmi menggandeng Planet Ban sebagai outlet penukaran baterai (Battery Swap Station/BSS).

Pada tahap pertama kerjasama, perusahaan patungan (joint venture/JV) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tersebut bakal menjadikan 300 outlet Planet Ban di kawasan Jabodetabek sebagai lokasi BSS Electrum.

Jumlah tersebut baru sepertiga dari total sekitar 900 outlet Planet Ban yang ada di seluruh Indonesia.

"Kita terbuka kolaborasi dan kerja sama dengan siapapun. Sampai akhir tahun ini 300 titik swap baterai di Jabodetabek," ujar Managing Director Electrum, Patrick Adhiatmaja, saat groundbreaking pabrik yang berlokasi di kawasan GIIC Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Dengan jaringan yang sangat luas, Electrum bisa menambah BSS ke jaringan Planet Ban lainnya. Hal ini masih ditambah dengan kerjasama Electrum dengan Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga untuk penyediaan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU.

Dengan langkah ini Electrum menjawab secara langsung kekhawatiran terhadap fundamental motor listrik, yakni jarak tempuh terbatas dan waktu pengisian (charge) baterai yang cukup lama. 
Keberadaan jaringan penukaran baterai ini akan memotivasi pengguna untuk berpindah dari motor bensin ke listrik. Hal ini juga dapat membantu pemerintah dalam mengakselerasi transformasi energi menuju target net zero emisi.  

"Kecerdikan Electrum membangun ekosistem juga menjadi pelajaran berharga buat pemain lain bahwa bisnis kendaraan listrik bukan sekadar jualan motor listrik, juga harus memikirkan tentang pengisian atau penukaran baterai hingga layanan after salesnya. Kenyamanan dan kemudahan menjadi kata kunci dalam mengajak konsumen berpindah ke kendaraan listrik," ujar Analis, Tirta Widi Gilang Citradi, dalam kesempatan terpisah.

Sebagai gambaran, rata-rata motor listrik yang dijual di pasaran memiliki jarak tempuh 50-120 km dengan berbagai mode kecepatan. Makin cepat motor maka jarak tempuh bisa semakin pendek, begitu pula sebaliknya.

Sementara itu, pengisian baterai motor listrik akan memakan waktu 4-6 jam dari keadaan kosong

Kondisi ini membuat banyak masyarakat yang masih enggan untuk berpindah ke motor listrik. Begitu pula driver Gojek yang menempuh jarak puluhan kilometer setiap hari dan tidak memiliki waktu berjam-jam untuk mengisi baterai.

Dengan business model tukar baterai, maka para pengendara cukup mendatangi BSS dan mengganti baterai yang sudah kosong atau kosong sebagian dengan baterai yang masih penuh.

Prosesnya cukup singkat bahkan tidak sampai 5 menit, lebih cepat dibandingkan dengan mengisi bensin yang umumnya harus mengantre lebih dari 5 menit.

Semakin banyak lokasi penukaran baterai maka akan semakin memudahkan para pengendara untuk mendapatkan jaminan baterai selalu tersedia. Pengendara bisa menukarkan baterai di lokasi yang berada di jalur berkendaranya, sehingga semakin menghemat waktu.

Sebagai informasi Electrum akan akan memulai produksi motor listrik pada 2024 atau tepat pada tahun depan. Pabrik tersebut akan mempunyai kapasitas produksi 250.000 pertahun, terbesar di Indonesia.

Langkah Electrum ini mendorong dua analis saham kompak memberikan rekomendasi beli untuk saham GOTO. Rekomendasi tersebut disematkan oleh Samuel Sekuritas Indonesia dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

Analis Samuel Sekuritas, Farras Farhan, memaparkan bahwa Electrum juga berencana mengumumkan kemitraan strategis baru dengan beberapa mitra bisnis.

Electrum berencana untuk menyuplai hingga 2 juta unit motor listrik 2W ke pasar dalam negeri. Adapun dalam tiga tahun ke depan, Electrum menargetkan angka volume penjualan tahunan sebanyak 500.000 unit.

"Pabrik baru ini akan menguntungkan bagi seluruh ekosistem GOTO, karena akan semakin mendukung inisiatif motor listrik 2W mereka saat ini (Kemitraan dengan Gogoro dan Gesits). Dengan pasokan tambahan dari pabrik baru, Electrum dapat menjual motor listrik 2W-nya dengan harga yang lebih rendah, memungkinkannya mereka bersaing dengan merek seperti Volta, Alva, dan lainnya," ujar Farras.

Menurut Farras, harga motor listrik ini akan berada di kisaran Rp20–23 juta/unit, dengan spesifikasi dan konstruksi yang serupa dengan Alva dan/atau Gesits. Dengan demikian, Farras memproyeksikan Electrum akan mencatatkan pendapatan sebesar Rp10–11 triliun dalam tiga tahun ke depan.

Walaupun biaya Research and Development (RnD) mungkin akan tinggi pada tahun-tahun awal, dengan proyeksi tersebut Electrum akan mencapai titik impas setelah 5–7 tahun, sejalan dengan tren di antara produsen motor listrik 2W lainnya.

Atas dasar tersebut, Farras merekomendasikan peringkat beli Buy untuk saham GOTO dengan target harga Rp150/saham.

Pada kesempatan lainnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Jennifer A. Harjono optimis bahwa GOTO dalam jalur yang tepat (On-Track) menuju percepatan profitabilitas, berdasarkan strategi dan hasil kinerja pada kuartal I-2023 yang kuat.

Menurut pandangan Jennifer, produk-produk cross-pollination akan menjadi kunci yang merupakan sinergi antar platform dalam ekosistem.

"Sebagai hasilnya, kami melakukan penyesuaian terhadap perkiraan kami dan mempertahankan rekomendasi beli dengan peningkatan TP (Target Price) sebesar Rp135/saham," ujar Jennifer, dalam risetnya, Jumat (23/6/2023). (TSA)

SHARE