Permintaan Melonjak, Surya Biru (SBMA) Rambah Proyek Pemerintah Sekitar IKN
Lonjakan tersebut sesuai dengan meningkatnya aktivitas pembangunan di wilayah tersebut.
IDXChannel - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) tengah memperluas bisnisnya ke sejumlah proyek pemerintah, di sekitar wilayah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kalimantan Timur.
Langkah ekspansi dilakukan seiring melonjaknya permintaan liquid yang diterima oleh emiten gas dan kimia organik tersebut.
Lonjakan tersebut sesuai dengan meningkatnya aktivitas pembangunan di wilayah tersebut, sehingga permintaan pada sektor manufaktor ikut terdorong naik sebesar lima persen.
"Saat ini kami sudah mengambil (pertumbuhan permintaan) lima persen dari pasar liquid yang ada di Kaltim, dan estimasinya setiap bulan bakal terus meningkat," ujar Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti, dalam keterangan resminya, Kamis (24/8/2023).
Menurut Rini, pihaknya saat ini telah mengambil lebih dari 50 persen pasar penjualan tabung di mineral dan baru bara (minerba). Selain itu juga lebih dari 40 persen di sektor migas, dan lebih dari 60 persen di bidang petrokimia.
Sementara, penjualan tipe bulk juga telah mencapai 20 persen untuk shipyard, dan masing-masing lima persen untuk migas dan petrokimia, dengan target peningkatan untuk penjualan bulk lewat investasi barunya.
"Tahun ini kami sudah siapkan capex (capital expenditure/dana belanja modal) senilai Rp6,2 miliar," tutur Rini.
Dalam dua tahun terakhir, Rini menjelaskan, SBMA juga telah melakukan pembelian aset hingga Rp38 miliar, untuk pengembangan pabrik.
Dari nilai tersebut, Rp35 miliar di antaranya dialokasikan untuk pengembangan air separation plant, yang telah beroperasi secara komersial sejak 27 Juni 2023 lalu.
"Rencana ke depan kami akan membuat kontrak jangka panjang untuk pengembangan penjualan liquid, menyiapkan sarana prasarana untuk menunjang penjualan liquid manufaktur, dan meningkatkan penjualan di Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan untuk semua jenis gas," ungkap Rini.
Sebelumnya, SBMA telah melakukan commercial start up air separation plant pada 27 Juni 2023, sehingga kapasitas produksi liquid saat ini mencapai 50 ton per hari.
Namun, peningkatan penjualan disebut baru mulai terasa pada Juli 2023, sehingga baru akan berpengaruh terhadap laporan keuangan Triwulan III-2023, sebagai bentuk realisasi atas penggunaan dana hasil initial public offering (IPO). (TSA)