MARKET NEWS

Permintaan SBN Demoninasi Rupiah Berpotensi Meningkat, Simak Obligasi yang Jadi Incaran

Febrina Ratna Iskana 26/11/2025 11:05 WIB

Permintaan Surat Berharga Negara (SBN) diproyeksi meningkat. Hal itu dipengaruhi oleh sentimen penurunan imbal hasil dari US Treasury.

Permintaan SBN Demoninasi Rupiah Berpotensi Meningkat, Simak Obligasi yang Jadi Incaran. (Foto: inews Media Group)

IDXChannel – Permintaan Surat Berharga Negara (SBN) diproyeksi meningkat. Hal itu dipengaruhi oleh sentimen penurunan imbal hasil dari US Treasury.

Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Amir Dalimunthe mengatakan indikator global menunjukkan sentimen yang positif pada Rabu (26/11/2025) pagi, terlihat dari penurunan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia.

Yield curve UST 5-tahun dan 10-tahun masing-masing turun sebesar 6bp dan 3bp menjadi 3,55 persen dan 4,01 persen. Sementara itu, CDS 5-tahun Indonesia turun sebesar 1bp menjadi 75bp.

“Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, kami mengantisipasi peningkatan demand untuk Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi Rupiah,” ujarnya dalam riset, Rabu (26/11/2025).

Berdasarkan valuasi yield curve, Amir memperkirakan sejumlah obligasi menarik bagi para investor, yaitu FR0096, FR0065, FR0068, FR0103, FR0098, FR0106.

Adapun harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada sesi perdagangan kemarin, Selasa (25/11/2205). Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 3 basis poin (bp) ke level 5,62 persen, sementara yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 4 bp ke level 6,17 persen.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 2 bp ke level 6,21 persen. Level yield curve 10-tahun masih berada di dalam weekly estimated range kami di kisaran 6,02-6,26 persen.

Sementara itu, volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp23,9 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp26,2 triliun.

FR0103 dan PBS032 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing-masing sebesar Rp5,1 triliun dan Rp1,8 triliun. Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp3,5 triliun.

Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp34,5 triliun, lebih rendah dibandingkan lelang SBSN sebelumnya pada 28 Oktober yang mencapai Rp43,4 triliun.

Pemerintah menetapkan total amount awarded sebesar Rp10,0 triliun, lebih tinggi dibandingkan target indikatif Rp7,0 triliun.

Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat sebesar 0,25 persen, bergerak dari level Rp16.699 pada Senin menjadi Rp16.657 per dolar AS pada Selasa kemarin.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE