MARKET NEWS

Permintaan Semen Lesu, Intip Strategi Baru SMBR

Suparjo Ramalan 16/09/2022 13:03 WIB

PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menjalankan strategi ini di tengah lesunya permintaan semen.

Permintaan Semen Lesu, Intip Strategi Baru SMBR (Foto: MNC Media).

IDXChannel - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) mencatat terjadi penurunan permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) hingga 2,3%. Daerah tersebut merupakan pasar utama perseroan.

Permintaan di Sumatera juga turun 1,6% (yoy). Namun hal ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan industri semen di Indonesia. Total permintaan semen nasional pada semester I-2022 mencapai 29,4 juta ton 

Angka tersebut naik 1,2% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.  

Direktur Utama Semen Baturaja, Daconi mencatat, di tengah penurunan permintaan tersebut, SMBR mencatatkan pertumbuhan volume penjualan hingga 5% atau sebesar 890.136 ton.

Di mana, penjualan semen SMBR dari segmen ritel naik hingga 4,9% dan segmen project naik 1,9%. Secara komposisi penjualan semen SMBR masih didominasi oleh segmen ritel seperti tahun lalu. 

Menurut Daconi, pertumbuhan volume penjualan tersebut mendorong peningkatan pendapatan dan laba bersih SMBR yang juga tumbuh positif. Tercatat SMBR membukukan kenaikan pendapatan sebesar 8% menjadi Rp825,5 miliar hingga Juni 2022.

“Bahkan laba bersih SMBR naik signifikan hingga 495% atau sebesar Rp15,78 miliar dibandingkan tahun lalu,” ujar Daconi, Jumat (16/9/2022). 

Pada semester I-2022, posisi keuangan SMBR cukup baik. Terlihat dari total aset, kewajiban (liabilitas) dan ekuitas yang terjaga, serta saldo kas dan setara kas akhir (nett cash) yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Kinerja positif SMBR ini didorong oleh inisiatif strategis yang telah diterapkan manajemen. Misalnya, pada inisiatif cost leadership, SMBR melakukan berbagai upaya efisiensi biaya di berbagai bidang. 

Manajemen juga memperkuat market positioning, di antaranya melalui penataan channel penjualan dan perluasan jangkauan wilayah penjualan melalui platform digital, sehingga volume penjualan mampu tumbuh di tengah penurunan permintaan. 

Lalu, inisiatif competency improvement of employee berfokus pada upaya untuk menciptakan SDM yang unggul dan profesional dengan mengembangkan sistem manajemen talenta. (FAY)

SHARE