IDXChannel - Adanya kenaikan harga batu bara sempat membuat sejumlah emiten industri produsen semen tampak mengalami tekanan. Emiten-emiten tersebut pun jarang direkomendasikan.
Menyoroti hal tersebut, Research Analyst PT MNC Sekuritas, Aqil Triyadi mengatakan, pergerakan saham dari emiten berbasis semen ini terjadi pembalikan arah jika dibandingkan saham-saham berbasis batu bara.
"Untuk dari sektor semen sendiri bahan bakunya dari batu bara yang memang nantinya bisa diolah menjadi semen. Nah dari demand yang terjadi masih belum cukup tinggi dari semen sendiri karena fokus pemerintah dari beberapa tahun belakangan lebih kepada pemulihan ekonomi dan untuk kesehatan," jelas Aqil dalam IDX 2nd Session Closing, Jumat (19/8/2022).
Aqil melanjutkan bahwa diperkirakan pada 2023, setidaknya ada stimulus positif dari adanya beberapa prioritas dari pemerintah sendiri untuk kembali kepada pengembangan infrastruktur.
"Karena nantinya sektor konstruksi dan semen ini juga akan terdorong sentimen positif, namun dalam tahun 2022 ini dengan kenaikan harga komoditas outputnya tidak begitu bagus di sektor semen sendiri," ungkap Aqil.
Hal itu karena untuk bahan baku naik, permintaannya belum positif sehingga MNC Sekuritas melihat kinerja di tahun 2022 masih mengalami penurunan hingga di level stagnannya.
"Ini yang menjadikan sentimen negatif sehingga saham-saham dari berbasis sektor semen akan terkoreksi, dan ini yang direspon oleh pasar," katanya.
Untuk rekomendasi saham sektor semen hingga akhir tahun, MNC Sekuritas perkirakan di kisaran bulan September sampai Desember bisa lakukan akumulasi karena menanti adanya reli dari penguatan di penutupan akhir tahun.
Sehingga para investor dapat return yang cukup lumayan karena historikal menjelang bulan Desember ada potensi kenaikan dari harga saham emiten semen.