MARKET NEWS

Perpanjangan PPKM Level 4, IHSG Diprediksi Tertekan di Awal Perdagangan, Cek Saham Rekomendasinya

Aditya Pratama 26/07/2021 08:17 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini. Dimana pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.071-6.150.

Perpanjangan PPKM Level 4, IHSG Diprediksi Tertekan di Awal Perdagangan, Cek Saham Rekomendasinya (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.071-6.150.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak terkoreksi pasca gagal break out resistance 6.150. Momentum indikator stochastic dan RSI masih dalam momentum bullish selama IHSG bertahan di pada level 6.100 dan Moving Average 5 hari dilevel 6.071.

"Pergerakan selanjutnya cukup berat IHSG berpotensi uji support 6.100-6.071 untuk konfirmasi arah pergerakan selanjutnya. Sehingga kami perkirakan IHSG bergerak terkonsolidasi tertekan dengan support resistance 6.071-6.150," ujar Lanjar dalam risetnya, Senin (26/7/2021).

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantarnya; AALI, ANTM, GGRM, LPPF, TPIA, AGII, AKRA, SIMP.

Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi 35,86 poin atau 0,58 persen ke level 6.101 setelah melemah sepanjang sesi perdagangan. Saham-saham berkapitalisasi besar terkoreksi diakhir pekan dimana BBCA (-1.9%), TLKM (-2.8%), UNVR (-4.5%), CPIN (-3.5%) dan BBRI (-0.8%) turun menjadi laggar pergerakan IHSG. Sektor barang konsumsi primer (-1.82%) memimpin pelemahan disusul sektor Industri (+1.00%) dan infrastruktur (-0.86%) diakhir pekan.

Trigger negatif dari perkembangan kasus covid-19 di Indonesia yang menjadikan Indonesia episentrum di Asia. Diperpanjangnnya PPKM darurat untuk seminggu k edepan juga menyita perhatian investor terhadap potensi kepercayaan bisnis yang mulai menurunkan.

Leader:
ARTO, MASA, BSIM, AGRO, BRIS

Laggard:
BBCA, TLKM, UNVR, CPIN, BBRI

Sementara itu, Ekuitas berjangka di Jepang dan Australia naik sedangkan di Hongkon turun disaat investor melihat eksposur ke raksasa internet China yang menjadi tolak ukur sektor teknologi utama dengan kinerja yang buruk.

Bursa Asia diperkirakan dibuka bervariasi pada hari senin karena investor menimbang penguatan ekuitas di wallstreet akhir pekan lalu yang di dorong oleh pendapatan perusahaan, tindakan keras pemerintah terhadap sektor teknologi di Tiongkok hingga aksi tunggu risalah pertemuan the Fed yang akan datang.

Harga komoditas mayoritas naik dengan harga minyak naik 0.22%, Timah naik 0.93% dan nikel naik 3.22%. Dari dalam negeri investor mencerna dampak dari perpanjangan PPKM darurat sehingga secara sentimen IHSG berpotensi tertekan diawal pekan. 

(IND) 

SHARE