Pertamina Alihkan Seluruh Sahamnya di Elnusa (ELSA) ke PHE
PT Pertamina mengalihkan sebanyak 41,1% sahamnya di PT Elnusa Tbk (ELSA), kepada anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
IDXChannel - PT Pertamina mengalihkan sebanyak 41,1% sahamnya di PT Elnusa Tbk (ELSA), kepada anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Meski seluruh saham telah dialihkan PT Pertamina, Persero tetap bertindak sebagai pemegang saham pengendali perseroan.
PT Elnusa Tbk yang telah tergabung dalam subholding upstream Pertamina sejak November 2020 lalu, pada 1 September 2021 secara resmi menggumumkan bahwa saham yang dimiliki oleh PT Pertamina Persero sebesar 41,1% kini dialihkan secara penuh kepada anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi atau PHE sebagai nakhoda Sub Holding Upstream.
Pengalihan saham dilakukan guna optimalisasi sinergi di internal Pertamina Group khususnya sektor hulu migas. Pengalihan saham dilakukan diyakini mampu membuka potensi investasi aset-aset baru untuk mendukung jasa service di sektor hulu . Hal ini merupakan potensi pengembangan bisnis Elnusa kedepan.
Direktur Utama Elnusa Ali mundakir mengatakan pengalihan saham saat ini tentunya memberikan angin segar untuk ELSA dalam memperkuat bisnis di sektor hulu dengan tetap mengedepankan penguatan operation Exelent dan konsoleadership yang sedang digencarkan Elnusa
Melalui diserfikasi portofolio yang dimiliki ELSA, mulai dari jasa hulu migas, distribusi logistik energi, sampai jasa penunjang, pihaknya menyatakan secara penuh siap mendukung Pertamina grup dalam meningkatkan produksi migas di sektor hulu.
Serta mendukung suply dan ketahanan energi keseluruh negeri melalui pengelolaan dan distribusi BBM dan LPG, khususnya di luar pulau Jawa. Dari sisi kinerja keuangan, pada semester I 2021 ELSA mencatatkan pendapatan usaha sebesar 3,7 triliun rupiah, tumbuh 2,2% dibandingkan Juni 2020.
Pendapatan ditopang dari segmen hulu migas yang mencapai 39% jasa distribusi logistik energi 53%, dan Jasa Penunjang 8%. Sementara ELNUSA mencatatkan laba bersih 40 miliar rupiah hingga 30 miliar pada 30 Juni 2021. (TIA)