MARKET NEWS

Pertamina Berencana Lepas Bisnis Asuransi TUGU, Ini Dampaknya ke Harga Saham

Dhera Arizona Pratiwi 23/09/2025 15:35 WIB

Pengamat Asuransi Wahju Rohmanti memprediksi dilepasnya saham TUGU oleh Pertamina akan berpengaruh terhadap harga sahamnya.

Pertamina Berencana Lepas Bisnis Asuransi TUGU, Ini Dampaknya ke Harga Saham. (Foto Istimewa)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) berencana melakukan penggabungan usaha (merger) dan spin off sejumlah unit bisnis, salah satunya asuransi. Hal ini dilakukan karena perseroan akan fokus menggarap bisnis utamanya yakni minyak dan gas bumi (migas), serta energi baru dan terbarukan (EBT).

Untuk diketahui, Pertamina memiliki bisnis asuransi bernama PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU).

Pengamat Asuransi Wahju Rohmanti memprediksi dilepasnya saham TUGU oleh Pertamina akan berpengaruh terhadap harga sahamnya.

"Akan berdampak, karena selama ini TUGU memperoleh bisnis dari captive market (Pertamina Grup). Jika iya (dilepas), maka penjualan saham milik Pertamina tentu sangat berdampak buruk pada performa keuangan TUGU," ujarnya kepada awak media, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Di sisi lain, kata Wahju, perfoma TUGU sebenarnya sudah relatif baik. Namun, tidak bisa dipungkiri di masa awal, Pertamina dengan nama besarnya cukup mendukung asuransi pelat merah tersebut.

Kinerja TUGU dalam tiga tahun terakhir tumbuh positif dengan penghimpunan premi bruto tercatat 13 persen secara compounded annual growth rate (CAGR) pada periode 2021-2023. Adapun total pendapatan meningkat rata-rata 12 persen secara CAGR.

Bahkan, laba bersih tercatat melesat 99 persen secara CAGR, yang ditopang pada pendapatan satu waktu (one time revenue) dari kasus legal dengan Citibank pada 2023 lalu.

Dari sisi aset, TUGU mencatatkan rata-rata pertumbuhan 12 persen per tahun. Selain itu, ekuitas emiten secara konsolidasi meningkat rata-rata 8 persen per tahun dengan total Rp10,28 triliun pada akhir 2023.

TUGU merupakan salah satu perusahaan asuransi umum dengan ekuitas terbesar di Indonesia. Hal ini mendorong TUGU memiliki Risk Based Capital 530 persen pada akhir 2023, yang mencerminkan tingkat kesehatan yang tinggi dan kemampuan menyerap risiko yang besar serta berpotensi untuk peningkatan bisnis yang lebih besar ke depannya.

Sebagai informasi, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, perseroan akan fokus menggarap bisnis utama perusahaan yakni minyak, gas bumi (migas) serta energi baru dan terbarukan.

Sebagai bagian dari Danantara dan Kementerian BUMN , Simon menyebut Pertamina mengemban mandat penting untuk menjadi perusahaan energi yang mengedepankan ketahanan, ketersediaan dan keberlanjutan energi nasional. 

Simon menerangkan, untuk menjalankan mandat tersebut struktur organisasi Pertamina telah diperkuat dengan membentuk direktorat baru yaitu Direktorat Transformasi dan Keberlanjutan bisnis.

(Dhera Arizona)

SHARE