MARKET NEWS

Pertamina Geothermal (PGE) Ditargetkan IPO Triwulan I-2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi 07/12/2022 14:07 WIB

Proses penawaran umum perdana saham telah memasuki tahap penyampaian rentang harga IPO kepada OJK.

Pertamina Geothermal (PGE) Ditargetkan IPO Triwulan I-2023. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) direncanakan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada triwulan pertama 2023. 

Hal ini disampaikan Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI hari ini (7/12/2022).

Pahala mengungkapkan, saat ini proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) anak usaha PT Pertamina itu telah memasuki tahap penyampaian rentang harga IPO kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kami berharap, nantinya penawaran saham sudah bisa dilakukan di triwulan pertama di 2023," kata Pahala dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (7/12/2022).

Hingga saat ini, PGE telah menyelesaikan sejumlah proses IPO, antara lain penunjukkan konsultan penunjang, melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Perubahan anggaran dasar (AD), serta pembuatan prospektus.

Selain itu, PGE juga telah melakukan registrasi tahap 1 dan 2 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya, PGE akan melaksanakan paparan publik dan memulai masa bookbuilding, melakukan registrasi tahap ke-3, juga memulai masa penawaran umum.

"Pelaksanaan IPO merupakan strategi utama untuk bisa terus meningkatkan nilai perusahaan, baik dari sisi peningkatan transparansi, akuntabilitas dan tata kelola perusahaan yang baik, serta memperoleh diversifikasi pendanaan," ujar Pahala.

Sebelumnya, PGE dikabarkan dapat mencatatkan sahamnya pada tahun ini, namun diundur karena beberapa alasan, antara lain kondisi pasar modal global yang dinilai belum optimal.

Penundaan tersebut dilakukan sampai kondisi pasar cenderung stabil, kehusunya terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed yang belakangan ini agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya.

"Keputusan The Fed biasanya berpengaruh terhadap kondisi pasar modal entitas, baik di Indonesia maupun negara lainnya," pungkas dia. (NIA)

SHARE