Perusahaan Media Terbesar di Asia Tenggara, Simak Sejarah Saham MNCN
Sejarah Saham MNCN (PT Media Nusantara Citra Tbk) dimulai pada tanggal 13 Juni 2007 saat MNCN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk IPO.
IDXChannel - Sejarah Saham MNCN (PT Media Nusantara Citra Tbk) dimulai pada tanggal 13 Juni 2007 saat MNCN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO). PT Media Nusantara Citra Tbk atau lebih dikenal dengan MNC Media atau disingkat MNC adalah sebuah perusahaan media yang berbasis di Jakarta, Indonesia.
Profil dan Sejarah Saham MNCN
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 17 Juni 1997 dengan nama PT Panca Andika Mandiri milik Sutjiati, M. Tahir, Chairil Amri dan Yenny Kandou. Pada tanggal 17 Oktober 2001, 99% saham pemilik sebelumnya dialihkan kepada PT Bimantara Citra Tbk. PT Panca sendiri memiliki saham di dua perusahaan yang terkait dengan Bimantara seperti PT Global Information Bermutu (70%) dan PT Citra International Finance and Investment Corporation.
Nama perusahaan kemudian diubah menjadi PT Media Nusantara Citra pada 12 September 2002. Dari tahun 2003 hingga 2004, MNC dibentuk menjadi RCTI (dari induk perusahaan Bimantara dan PT Bukit Cahaya Makmur), TPI (oleh PT Berkah Karya Bersama 2006), Trijaya FM, Radio Dangdut TPI, Radio Global ARH.
MNC memperluas jangkauannya ke media cetak seperti Harian Seputar Indonesia (sekarang Koran Sindo), Majalah TRUST (sekarang Sindo Weekly), Tabloid Genie, Realita, Mom and Kiddie, dan membuat situs berita Okezone.com. Pada 22 Juni 2007, perseroan resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Global Mediacom (dahulu Bimantara Citra) saat ini memegang saham mayoritas sekitar 65,12 atau sekitar 34,9%. Saham perusahaan multinasional dinilai likuid dan menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan Anggaran Dasarnya, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, MNC bergerak dalam perdagangan umum, konstruksi, industri, pertanian, transportasi, percetakan, multimedia melalui satelit dan peralatan komunikasi lainnya, jasa dan investasi. Bisnis utama perusahaan saat ini adalah media.
Sumber pendapatan utama MNCN berasal dari empat media televisi nasional yaitu RCTI, MNCTV, GTV dan iNews. Keempat jaringan tersebut menawarkan berbagai acara seperti box office, acara olahraga, pertunjukan bakat, reality show, pertunjukan musik, berita dan hiburan.
Pada tanggal 13 Juni 2007, MNCN menerima pernyataan yang sah dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham MNCN. Perusahaan akan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham MNCN dengan harga penawaran Rp900 per saham dan nilai nominal Rp100 per saham dengan total nilai Rp4.125.000.000. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 22 Juni 2007.
Laporan Keuangan MNCN
PT Media Nusantara Citra (MNCN) membukukan penjualan Rp5,27 triliun pada semester I 2022. Naik sekitar Rp4,86 triliun, naik 8% secara tahunan. Peningkatan itu dihitung dari hasil Piala Eropa tahun lalu.
Iklan menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp4,76 triliun, naik 4% dari Rp4,59 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan digital tumbuh 51% menjadi Rp1.340 miliar, dibandingkan dengan Rs 889 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Ini karena kinerja yang sangat baik dari semua platform digital perusahaan. Pendapatan non-digital atau FTA tercatat sebesar Rp3,42 triliun, turun 8% dari Rp3,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Laba kotor Rp 2,95 triliun, naik 4% year-on-year menjadi Rp 2,84 triliun. EBITDA mencapai Rp2,19 triliun, naik 4% secara tahunan sebesar Rp2,1 triliun, dan mewakili margin EBITDA sebesar 42%. Perseroan mencatatkan laba bersih Rp1,34 triliun, naik 6% secara tahunan sebesar Rp1,26 triliun.
Media Nusantara Citra melunasi seluruh utang dalam mata uang USD dengan pembayaran terakhir sebesar USD42 juta atas fasilitas tersebut pada tanggal 24 Agustus 2022. Setelah melunasi utang, rasio utang terhadap ekuitas pada Juni 2022 adalah 0,14 per Juni 2022.
Demikian artikel sejarah saham MNCN, yang dapat memberikan tambahan informasi dan wawasan terkait emiten yang bergerak di bidang media. (SNP)