Pesta Bubar, Beli Saham RAAM di Pucuk Boncos 18 Persen
Harga saham emiten rumah produksi PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) kembali anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7 persen.
IDXChannel – Harga saham emiten rumah produksi PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) kembali anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7 persen untuk kali ketiga beruntun, pada Rabu (17/5/2023).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.24 WIB, saham RAAM ambles 6,50 persen ke Rp575 per saham. Nilai transaksi mencapai Rp5,82 miliar dan volume perdagangan 10,11 juta saham.
Ada antrean jual di harga ARB mencapai 366.147 lot atau setara dengan Rp21,09 miliar.
Dengan ini, saham RAAM sudah ARB sejak Senin lalu (15/5) dengan penurunan hingga 18,44 persen dalam periode tersebut.
Sebelumnya, investor memborong saham emiten besutan Ram Punjabi ini sejak melantai pada 8 Mei 2023 hingga RAAM menembus auto rejection atas (ARA) 25 persen 5 hari beruntun.
Asal tahu saja, Tripar Multivision mematok harga penawaran saham perdana (IPO) Rp234 per saham.
Dalam gelaran IPO, perseroan menawarkan sebanyak 929,29 juta saham atau 15% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga penawaran tersebut, perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas produksi film ini mengincar dana segar sebesar Rp217,43 miliar.
Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan 81,60% dana hasil penawaran umum atau initial public offering (IPO) untuk modal kerja yang meliputi pembiayaan kegiatan produksi film/web series/sinetron, serta kegiatan pemasarannya.
Selanjutnya, sekitar 18,40% dana hasil IPO akan digunakan untuk setoran modal kepada PT Platinum Sinema yang nantinya akan digunakan untuk membangun dan mengoperasikan satu teater baru di Kebumen.
Hal tersebut sudah mendapatkan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Untuk Kegiatan Berusaha (PKKPR) dan Nomor Induk Berusaha (NIB) oleh pemerintah pusat melalui sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (OSS RBA). (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.