MARKET NEWS

PGN (PGAS) Siap Garap Sederet Proyek Infrastruktur Gas Bumi, Ini Rinciannya

Yanto Kusdiantono 14/07/2024 20:01 WIB

PT PGN Tbk (PGAS) memastikan perseroan akan tetap fokus pada proyek pipanisasi gas bumi dan pengembangan beyond pipeline.

PGN (PGAS) Siap Garap Sederet Proyek Infrastruktur Gas Bumi, Ini Rinciannya (foto mnc media)

IDXChannel - Subholding gas Pertamina, PT PGN Tbk (PGAS) memastikan perseroan akan tetap fokus pada proyek pipanisasi gas bumi dan pengembangan beyond pipeline.  Keberadaan infrastruktur pendukung gas bumi ini diperlukan agar pengguna mendapatkan akses yang affordable.
  
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan, PGN tetap mengembangkan core business yang sudah melekat dalam diri PGN yang terkait dengan pengembangan proyek transmisi dan distribusi gas bumi.  

Upaya ini dilakukan untuk menjaga keamanan suplai melalui integrasi infrastruktur dan proyek strategis sehingga tercipta efisiensi, serta efektifitas biaya logistik dalam penyaluran gas bumi.

Rosa menambahkan, ada sejumlah proyek strategis yang akan dikerjakan PGN. Di antaranya proyek pipa gas West Natuna Transportation System (WNTS)-Pemping untuk menyalurkan gas dari Lapangan Natuna ke pasar dalam negeri. 

Selain itu, PGN juga akan menyelesaikan proyek jaringan gas Cirebon–Semarang tahap II dan akan bersinergi dengan pemerintah untuk membawa gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat.


“Ada juga inisiatif bisnis baru untuk pengembangan Pipa Cisem II, di mana kami akan membangun pipa distribusi Tegal–Cilacap menuju Refinery Unit IV Cilacap sepanjang sekira 130 km,” ujar Rosa dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (14/7/2).

Pengembangan lainnya, yaitu proyek infrastruktur gas di kilang Tuban dan pembangunan infrastruktur pipa untuk mendukung pabrik pupuk di wilayah Timur Indonesia. Tidak hanya di Jawa, interkoneksi pipa yang akan dijalankan adalah Pipa Dumai-Sei Mangke melalui dukungan Pemerintah dengan APBN, Pipa Duri–Balam, Duri–Petapahan, Pipa Bangkanai–Balikpapan dan Pipa Bintuni–Fakfak. 

Rosa berharap, dengan berbagai proyek yang dikerjakan tersebut, dapat menutup gap sumber pasokan yang disebabkan oleh infrastruktur pipa yang belum tersambung.

“Kami berkomitmen menjaga keamanan pasokan menggunakan integrasi infrastruktur. Di sisi lain, kami menyusun pengembangan proyek strategis yang adaptif mengisi peluang bisnis ke depan. Tentu dengan mempertimbangkan skema logistik yang tepat dan efisien,” ujar Rosa.

Seiring dengan adanya penugasan regasifikasi ke Pertamina, kata Rosa, apa yang dijalankan PGN saat ini sudah sejalan dengan upaya perseroan dalam menguatkan dan mengintegrasikan pemanfaatan infrastruktur gas pipa dan beyond pipeline. 

Dengan proyeksi suplai gas bumi ke depan yang akan didominasi dalam bentuk liquefied natural gas (LNG) sesuai dengan kondisi geografis Indonesia, PGN terus melakukan penguatan pada infrastruktur LNG atau moda beyond pipeline agar dapat berkontribusi dalam menyeimbangkan suplai dan demand gas bumi domestik. 

Salah satunya untuk saat ini, PGN melakukan revitalisasi Tanki LNG Hub Arun. Terminal ini terletak di jalur perdagangan strategis yang dekat dengan pasar LNG untuk Asia Tenggara maupun Asia Selatan. 

“Pertamina selaku Holding Migas memiliki aspirasi untuk mengembangkan terminal LNG Arun menjadi LNG Hub Leader di Asia. Salah satu tahapan awalnya sudah PGN mulai dengan revitalisasi kembali di salah satu tanki, yaitu F6004 sejak akhir 2023 dan ditargetkan selesai pada akhir 2024,” ujar Rosa.

Di samping itu, peran FSRU Lampung yang sampai saat ini sangat esensial bagi Subholding Gas Pertamina yang terintegrasi dengan Pipa South Sumatera-West Java (SSWJ). 

Kini hasil regasifikasi LNG di FSRU Lampung dialirkan untuk memenuhi kebutuhan sektor kelistrikkan dan industri yang kondisi permintaannya semakin meningkat. Selain FSRU Lampung, FSRU Jawa Barat menjadi backbone kestabilan layanan dan enabler supply point LNG ketika kondisi pasokan gas mengalami fluktuatif.

Rosa menambahkan, dengan mempertimbangkan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, skema beyond pipeline (shipping) juga menjadi langkah yang feasible untuk wilayah Indonesia Timur. 

Untuk sekaligus mendorong komersialisasi LNG, PGN juga masuk ke bisnis LNG Trading dan menambah fasilitas LNG di antaranya Bontang LNG Bunkering, Teluk Lamong LNG, serta Terminal LNG Bunkering untuk sektor Marine Fuel.

(FAY)

SHARE