MARKET NEWS

PGN Raih Laba Operasi USD326 Juta di Kuartal III-2021

Oktiani Endarwati 20/12/2021 11:18 WIB

PT PGN Tbk berhasil mencatat kinerja positif di tengah pandemi covid-19. Perseroan dapat meraih laba operasi sebesar USD326 juta di kuartal III-2021.

PGN Raih Laba Operasi USD326 Juta di Kuartal III-2021 (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT PGN Tbk berhasil mencatat kinerja positif di tengah pandemi covid-19. Sebagai Subhilding Gas dari PT Pertamina (Persero), PGN dapat meraih laba operasi sebesar USD326 juta di kuartal III-2021.

Sebelumnya, PGN juga mencatat pembukuan pendapatan sebesar USD2.254,3 juta di kuartal III lalu serta berhasil meraih peningkatan laba distribusikan ke induk menjadi USD 286,2 juta pada kuartal III tahun 2021 meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 sebesar USD 53,3 juta. 

Hal ini disokong dari kinerja operasional yang memperlihatkan tren positif dimana volume niaga gas selama periode Januari – September 2021 sebesar 873 BBTUD dan naik jika dibandingkan volume niaga gas Triwulan III 2020 sebesar 812 BBTUD (YoY). 

"Untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.238 MMSCFD. Posisi PGN sebagai Subholding Gas Pertamina semakin memperkuat kinerja konsolidasi dan peningkatan pemanfaatan gas di sektor kilang, transportasi marine dan tentunya kemudahan akses terhadap pasokan dari hulu," ujar Sekretaris Perusahaan PT PGN Tbk Rachmat Hutama dalam keterangan tertulis, Senin (20/12/2021).

Saat ini Rating PGN dari Moodys adalah Baa2 dan dari Fitch BBB- dengan outlook stable, keduanya masih berada pada kategori investment grade yang artinya Lembaga pemeringkat internasional menilai bahwa PGN masih memiliki tingkat Kesehatan keuangan yang sangat baik dan diproyeksikan bisa memenuhi semua kewajiban – kewajibannya termasuk kewajiban pelunasan utang.

Adapun posisi keuangan konsolidasian PGN per 30 September 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik, dengan total aset sebesar USD 7.54 miliar, total liabilitas USD4,25 miliar, total ekuitas USD3,29 miliar, serta rasio lancar (perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek) sebesar 2.24 kali. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya masih sangat baik. 

"Rasio Debt Service (EBITDA/ (Beban Bunga + Pokok Pinjaman)) PGN sebesar 2.69 kali, memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjaman masih mencukupi," imbuh Rachmat.

Adapun tingkat leverage PGN yang dicerminkan oleh rasio Debt-to-Equity (DER) per kuartal III 2021 adalah 0,89 kali, nilai ini masih di bawah batas financial covenant (maksimal 2,33 kali) yang disyaratkan oleh lender PGN. 

Hal ini menunjukkan bahwa PGN masih dalam kondisi leverage yang baik, performance keuangan yang sehat sehingga jauh dari potensi rugi serta cukup terbuka ruang pendanaan eksternal untuk pengembangan perusahaan. Begitu juga dengan saldo kas PGN per 30 September 2021 sebesar USD 1,4 miliar dapat diproyeksikan masih dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang.

"Dengan kinerja yang baik dan kendali PGN yang berada satu tingkat di bawah Pertamina, hal ini tidak mempengaruhi kemampuan PGN dalam memenuhi kewajiban utang-utangnya, dan tidak akan mempengaruhi posisi keuangan Pertamina lebih lanjut," jelas Rachmat.

Secara grup, PGN juga mencetak volume upstream sebesar 6,46 MMBOE, Regasification sebesar 88 BBTUD, LPG Processing sebesar 101 TPD, dan Oil Transport sebesar 9.301 BOEPD. Perseroan juga mampu meningkatkan pangsa pasar melalui penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor, sampai kuartal III 2021 telah melayani lebih dari 600.000 pelanggan dengan cakupan jaringan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.760 km.

Dengan kinerja upstream yang meningkat dan harga minyak yang terkoreksi, hal ini berdampak langsung terhadap kinerja Saka Energi afiliasi Subhoding Gas. 

"Berdasarkan laporan keuangan Saka Energi, kuartal III/ 2021, saldo kas Saka USD 250.9 juta dan diproyeksikan dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang yang akan jatuh tempo pada Mei 2024. Selain itu kinerja keuangan SAKA Energi kuartal III juga juga memperlihatkan tren semakin membaik dengan membukukan EBITDA USD 174 juta," tutup Rachmat. (RAMA)

SHARE