Platform Ritel Terbesar, Intip Sejarah saham LPPF
Sejarah saham LPPF atau kode emiten milik PT Matahari Department Store Tbk sangat perlu Anda cermati sebelum berinvestasi pada emiten yang satu ini.
IDXChannel - Sejarah saham LPPF atau kode emiten milik PT Matahari Department Store Tbk sangat perlu Anda cermati sebelum berinvestasi pada emiten yang satu ini. PT Matahari Department Store Tbk, dikenal sebagai Matahari, ini adalah platform ritel terbesar di Indonesia, dengan 140 toko di 77 kota di seluruh Indonesia.
Profil dan Sejarah Saham LPFF
Selama lebih dari 60 tahun, Matahari telah menyediakan produk pakaian, kecantikan dan alas kaki berkualitas tinggi, modis dan terjangkau untuk kelas menengah Indonesia yang sedang berkembang. LPPF beberapa kali berganti nama, antara lain PT Stephens Utama International Leasing Corp, PT Pacific Utama Tbk dan terakhir PT Matahari Department Store Tbk.
Pada tahun 2011, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) melakukan merger dengan PT Meadow Indonesia. Menurut Anggaran Dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan LPPF adalah menjalankan jaringan toko serba ada yang menawarkan berbagai produk seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik dan peralatan rumah tangga, serta menyediakan jasa konsultasi manajemen.
Matahari Department Store Tbk memiliki 139 gerai di 77 kota di seluruh Indonesia dan dijual secara online melalui Matahari.com, platform social commerce 'Shop & Talk' dan marketplace pihak ketiga.
Pada tahun 1989, LPPF membuat pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) sebanyak-banyaknya 2.140.000 saham LPPF dengan harga penawaran Rp7.900 per saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Oktober 1989.
PT Matahari Department Store Tbk didirikan pada 1 April 1982 sebagai PT Stephens Utama International Leasing Corporation, dengan awal kehidupan dari perusahaan ini adalah sebagai perusahaan pembiayaan (financing) patungan antara Stephens Finance Limited, Hong Kong (70%) dan PT Gema Nusa Kencana (30%), dimana keduanya merupakan bagian Lippo Group.
Tujuh tahun kemudian (31 Juli 1989), nama perusahaan diubah menjadi PT Lippo Pacific Finance, dan pada 16 Oktober 1989 (semula dijadwalkan 31 Agustus 1989), dibukalah Bursa Efek Jakarta dan Surabaya yang tercatat di pasar modal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan pertama dari grup. Penawaran umum saham. Jumlah saham beredar sebanyak 30 lembar dengan harga Rp7.900 per lembar.
Perusahaan ini diberi kode emiten LPPF, yang merupakan singkatan dari nama perusahaan, dan berlanjut hingga saat ini. Dana hasil IPO, yang umumnya diterima dengan baik, sebesar Rp17 miliar, digunakan sebagai modal perusahaan dan memungkinkan untuk memperpanjang izin untuk berkonsentrasi pada bisnisnya.
Bisnis utamanya adalah di bidang leasing besar dan menengah, dan juga memiliki banyak anak perusahaan. Beberapa anak perusahaannya adalah PT Banker Trust (BT) Lippo Finance, LET Pacific (Hong Kong) Ltd dan kemudian Lippo Bank, Lippo Life Insurance, Lippo Merchants Finance, Lippo Land Development, Lippo Land Development, Multipolar dan Lippo Industries yang diakuisisi pada tahun 1992 sebesar Rp254 miliar.
Mulai 14 Juli 2021, pemegang saham mayoritas dan pengendali adalah Matahari Department Store Tbk milik Auric Digital Pte. Ltd sebesar 32,02% (rencana awal 50,12%). Auric juga dimiliki oleh keluarga Riady di Singapura, sehingga Lippo tetap memilikinya. Sementara itu, Multipolar masih menjadi pemegang saham utama dengan kepemilikan 19,42%, sisanya investor lain dan publik. Matahari saat ini mengoperasikan 140 gerai di 77 kota di seluruh Indonesia. (SNP)