MARKET NEWS

Produksi Emas Cetak Rekor, Laba Amman (AMMN) Menjulang di 2024

Fiki Ariyanti 20/03/2025 15:26 WIB

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencetak rekor kinerja operasional pada 2024, sehingga membawa laba bersih melambung tinggi.

Produksi Emas Cetak Rekor, Laba Amman (AMMN) Menjulang di 2024 (foto ist)

IDXChannel - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencetak rekor kinerja operasional dari sisi produksi tembaga, emas, dan konsentrat sepanjang 2024. Capaian ini membawa laba bersih perseroan melonjak ratusan persen. 

Melalui entitas anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, pemilik konsesi dan operator tambang Batu Hijau, mencatat pertumbuhan solid. Tambang Batu Hijau adalah tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia. 

"Perseroan mengalami peningkatan signifikan dalam produktivitas tambang dan produksi tembaga, emas, dan konsentrat masing-masing melampaui panduan kinerja sebesar 6 persen, 7 persen, dan 6 persen," kata Direktur Utama AMMN, Alexander Ramlie dalam keterangannya di keterbukaan informasi BEI, Kamis (20/3/2025).

Produksi tembaga melonjak 27 persen menjadi 395 juta pon dengan volume penjualan 288 juta pon pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara produksi emas melesat 73 persen menjadi 802.749 ons dengan volume penjualan 611.262 ons.

Sedangkan produksi konsentrat meningkat 39 persen menjadi 755.083 metrik ton kering dengan volume penjuakan 570.837 metrik ton kering.

"Rekor operasional kami tercermin dalam kinerja keuangan yang solid. Penjualan bersih naik 31 persen dari USD2,03 miliar pada 2023 menjadi USD2,66 miliar pada 2024. Sedangkan laba bersih melonjak 148 persen mencapai USD642 juta dengan marjin laba bersi naik dari 13 persen menjadi 24 persen," ujar Direktur Keuangan AMMN, Arief Sidarto. 

Peningkatan penjualan, sambungnya, didorong oleh tingginya volume penjualan emas berkat bijih berkadar tinggi, serta harga emas dan tembaga yang masing-masing naik 23 persen dan 20 persen. 

Selain itu, kata Arief, profitabilitas perseroan meningkat sejalan dengan kenaikan penjualan bersih dan disiplin pengendalian biaya. EBITDA tercatat melonjak 40 persen menjadi USD1,43 miliar dari USD1,02 miliar. Sedangkan marjin EBITDA naik dari 50 persen menjadi 54 persen. 

"Kami juga berhasil melakukan pembiayaan kembali (refinance) pinjaman jangka panjang kami dengan ketentuan yang lebih menguntungkan," tutur Arief.

Produksi Emas Capai Rekor Tertinggi

Menurut Alexander, pada 2024 menjadi tonggak sejarah bagi produksi emas di Batu Hijau yang sebagian besar disebabkan oleh bijih berkadar tinggi dari Fase 7

"Serta fokus tanpa henti pada efisiensi yang terus menjaga posisi AMMN sebagai salah satu produsen tembaga berbiaya rendah di dunia," kata dia.

Pada tahun lalu, terdapat peningkatan signifikan pada produksi logam yang didorong oleh penambangan bijih berkadar tinggi dari puncak Fase 7. 

Produksi tembaga meningkat 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara produksi emas melejit 73 persen yang merupakan capaian tertinggi sejak Batu Hijau mulai beroperasi pada periode 2000.

Produksi konsentrat naik 39 persen menjadi 755.083 metrik ton kering dibandingkan periode 2023. Volume material yang ditambang naik 2 persen terutama karena gangguan yang minim berkat faktor cuaca yang mendukung.

Hal ini menghasilkan rekor tertinggi pencapaian produktivitas pertambangan dan volume material yang diangkat dalam sejarah Batu Hijau.

(Fiki Ariyanti)

SHARE