Progres Merger PTPP dan WIKA Baru 40 Persen, Kapan Terealisasi?
Saat ini PTPP dan WIKA masih mengevaluasi semua lini bisnisnya seperti struktur dan rasio keuangan, hingga aspek bisnis lainnya.
IDXChannel - Progres merger antara PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk alias PTPP dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA baru mencapai 40 persen.
Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad menyebut, konsolidasi kedua BUMN karya ini bisa terealisasi di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Saat ini PTPP dan WIKA masih mengevaluasi semua lini bisnisnya seperti struktur dan rasio keuangan, hingga aspek bisnis lainnya.
“Pencapaian target entah itu merger atau apapun itulah, semua mengevaluasi di internalnya dulu, jadi kesehatan, dari semua lini, rasio keuangan yang ada, kita pastikan dulu semuanya, dan lapor intens ke Kementerian BUMN,” ujar Novel kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Evaluasi kinerja keuangan harus dilakukan sebelum kedua perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur ini dikonsolidasikan.
“Saya rasa begitu, karena gak mungkin dalam waktu singkat,” tutur dia.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, surat rencana merger sudah di meja Basuki Hadimuljono, yang kini belum ditandatangani. Sehingga, Kementerian BUMN masih harus menunggu persetujuan tersebut.
“Kami tetap menunggu konsolidasi karya yang sedang ada di meja Pak Menteri PUPR, kita tunggu saja,” ujar Erick saat ditemui di Mandiri Digital Tower, Jakarta Barat.
BUMN karya yang dilebur di antaranya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT, PT Hutama Karya (Persero) alias HK, PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Wijaya Karya dan PTPP.
Dalam skemanya, Waskita Karya akan dilebur ke Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur ke Adhi Karya, lalu Wijaya Karya atau WIKA akan dilebur ke PTPP. Dari tujuh perusahaan dikonsolidasi menjadi tiga perseroan saja.
(DESI ANGRIANI)