MARKET NEWS

Prospek Industri Cerah, Dua Saham Emiten Besi Baja Ini Bisa Dicermati

Viola Triamanda/MPI 20/01/2023 22:30 WIB

Kenaikan permintaan besi dan baja dipicu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kian pulih. 

Prospek Industri Cerah, Dua Saham Emiten Besi Baja Ini Bisa Dicermati. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Prospek kinerja bisnis baja dan besi pada 2023  masih berpotensi tumbuh positif. Hal itu seiring kenaikan permintaan besi dan baja dalam negeri yang masih tinggi. 

Menurut Financial Expert Ajaib Sekuritas Asia, Chisty Maryani, kenaikan permintaan besi dan baja dipicu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kian pulih. 

Adapun Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) memproyeksikan konsumsi baja nasional tumbuh hingga 6% menjadi 17,3 juta ton tahun ini. 

Apalagi, RI bakal mewujudkan banyak proyek infrastruktur, salah satunya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

"Proyek ibu kota baru tersebut diproyeksikan membutuhkan baja sebesar 9,3 juta MT pada tahap 1 dan 2," ujar dia melalui keterangan tertulis, Jumat (20/1/2023).

Kemudian proyek kendaraan listrik yang saat ini salah satu fokus pemerintah. Selanjutnya pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bandara.

Kemudian, pembangunan perumahan, apartemen, dan bangunan lainnya. 

"Kebijakan pemerintah Indonesia terkait Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) 10,5%-12,5% terhadap baja impor turut berdampak terhadap kenaikan konsumsi baja dalam negeri di masa mendatang," tuturnya. 

Sementara itu, tantangan untuk industri besi baja berasal dari penurunan permintaan global seiring dengan dampak perlambatan ekonomi global yang telah diprediksi sejak awal  2023. 

Melihat outlook tersebut, Chisty berbagi pilihan saham emiten besi dan baja yang bisa dicermati:

Krakatau Steel (KRAS)

Chisty menilai secara jangka pendek KRAS berpeluang mengalami penguatan karena indikator momentum MACD bar histogram sudah bergerak pada area positif, sehingga KRAS berpeluang tumbuh menuju resistance terdekat pada level 312. 

Selain dari potensi penguatan secara teknikal, kinerja KRAS sepanjang kuartal III-2022 juga mampu mencatat peningkatan laba bersih yang tumbuh 134% year on year (yoy) mencapai USD80,3 juta. 

Perolehan laba bersih tersebut didorong peningkatan pendapatan yang tumbuh 14,5% (yoy) mencapai USD1,8 miliar. 

Peningkatan EBITDA KRAS mencapai 98% (yoy) senilai USD116 juta. Saat ini KRAS memiliki fundamental yang cukup solid dan berpeluang terus mencatat pertumbuhan kinerja seiring dengan kenaikan permintaan besi baja dalam negeri.

Gunung Raja Paksi (GGRP)

Saham GGRP menjadi pilihan emiten besi dan baja dengan potensi kenaikan dalam jangka waktu dekat secara teknikal di mana stochastic bergerak di area netral dan MACD bar histogram dalam momentum positif. Selain itu, GGRP juga terpantau bergerak di atas MA-5. 

Berpotensi menguat menuju resistance selanjutnya di level 520. Kinerja GGRP pada kuartal III-2022 juga terpantau mencatat peningkatan penjualan bersih 44% (yoy) mencapai USD723 juta. 

Dari sisi bottom line, laba bersih GGRP tumbuh 22% (yoy) mencapai sebesar USD49 juta, dan berpotensi terus mencatat peningkatan kinerja seiring dengan gencarnya GGRP melakukan penetrasi ekspor di sejumlah negara global. 

"Hingga September 2022, GGRP meningkatkan pangsa ekspor nya sebesar 56% (yoy) mencapai USD45 juta dengan negara tujuan ekspornya di antaranya Amerika Serikat, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Australia dan Uni Emirat Arab. (NIA)

SHARE