MARKET NEWS

Radiant Utama Interinsco (RUIS) Cetak Laba Rp9,2 Miliar, Menyusut 41 Persen

Dinar Fitra Maghiszha 11/09/2023 14:21 WIB

Capaian itu terpangkas 41,3 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp15,72 miliar.

Radiant Utama Interinsco (RUIS) Cetak Laba Rp9,2 Miliar, Menyusut 41 Persen. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Emiten jasa penunjang eksplorasi minyak dan gas PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) dan entitas anak membukukan laba bersih senilai Rp9,22 miliar di semester I-2023. 

Capaian itu terpangkas 41,3 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp15,72 miliar.

Alhasil laba bersih per saham dasar RUIS turun menjadi Rp11,98 per saham, dari semula Rp20,42 per saham.

Penurunan ini terjadi di tengah pertumbuhan sisi topline. Pendapatan RUIS naik 1 persen mencapai Rp833,02 miliar, dikontribusikan utama oleh jasa pendukung operasi senilai Rp524,83 miliar.

Adapun jasa agensi dan kegiatan lepas pantai menyumbang pemasukan senilai Rp207,32 miliar, disusul jasa inspeksi Rp87,41 miliar, dan lainnya Rp13,45 miliar.

Dua pelanggan utama RUIS datang dari PT Pertamina Hulu Mahakam yang memberi pemasukan Rp151,21 miliar, dan Medco Energi (Madura Offshore) Pty Ltd senilai Rp147,93 miliar, demikian tersaji di laporan keuangan RUIS, Senin (11/9/2023).

Meski pendapatan naik, sayangnya persentase gross profit margin (GPM) yang diraih paruh pertama tahun ini lebih rendah jika dibandingkan pada tahun lalu. Sehingga laba kotor RUIS terkoreksi di angka Rp103,11 miliar, dari Rp110,15 miliar.

Serangkaian beban dan biaya turut mengalami kenaikan, mulai dari pos umum administrasi hingga rugi selisih kurs mencapai Rp2,16 miliar. Belum lagi ditambah beban lain-lain Rp1,34 miliar, yang mendorong laba sebelum pajak jatuh menjadi Rp15,5 miliar, dari tahun lalu Rp24,59 miliar.

Neraca RUIS akhir Juni 2023 menunjukkan peningkatan aset 2,77 persen ytd mencapai Rp1,30 triliun. Kewajiban utang (liabilitas) meningkat 4 persen ytd menjadi Rp773,61 miliar, sementara modal (ekuitas) terjaga di kisaran Rp529 miliar.

Kas yang dipegang pada paruh pertama tahun ini naik sekitar Rp4,79 miliar, yang terjadi akibat adanya penambahan utang bank jangka pendek. (NIA)

SHARE