Rampungnya Kesepakatan Tarif Dagang antara Indonesia-AS Bisa Jadi Katalis Positif
Langkah ini dapat memberi kepastian arah kebijakan yang dinantikan pelaku pasar pasca-libur panjang.
IDXChannel – Potensi rampungnya kesepakatan tarif dagang Indonesia dan Amerika Serikat dalam waktu 60 hari ke depan dinilai bisa menjadi katalis positif bagi bursa saham.
Head of Research NHKSI, Ezaridho Ibnutama menyebut langkah ini dapat memberi kepastian arah kebijakan yang dinantikan pelaku pasar pasca-libur panjang.
“Kabar ini (kesepakatan RI-AS dalam waktu 60 hari) seharusnya menjadi berita positif bagi investor, dan dapat memberikan keuntungan bagi indeks setelah libur panjang karena Jumat Agung setelah pasar kembali pada Senin,” kata Head of Research NHKSI, Sabtu (19/4).
Eza menilai progres negosiasi bilateral tersebut juga membuka peluang penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang akhir pekan ini berakhir menguat 0,6 persen ke 6.438.
“Investor dapat bernapas lega untuk saat ini,” kata Eza. Pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan bahwa negosiasi dengan pemerintah AS ditargetkan selesai dalam 60 hari.
Percepatan ini dinilai sebagai langkah mengamankan akses perdagangan sebelum masa pelonggaran tarif selama 90 hari berakhir di masing-masing negara.
NHKSI mencatat langkah cepat Indonesia ini sejalan dengan upaya sejumlah negara untuk menghindari dampak lanjutan dari kebijakan tarif baru yang diberlakukan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Negara yang tidak memiliki kesepakatan bilateral dinilai berisiko terkena tarif tinggi, seperti yang saat ini terjadi pada China.
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas menilai pasar masih ‘wait and see’ terhadap ketidakpastian perdagangan global, khususnya negosiasi tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat yang belum usai.
“IHSG diperkirakan masih melanjutkan fase konsolidasi dalam rentang 6.400-6.500 pada Senin (21/4),” kata Phintraco dalam risetnya
(kunthi fahmar sandy)