Rasio PBV: Pengertian dan Tips Menggunakan Rumusnya
Rasio PBV secara umum dapat dimaknai sebagai suatu harga terhadap nilai buku dalam arti membandingkan harga pasar dan nilai buku perusahaan.
IDXChannel - Rasio PBV secara umum dapat dimaknai sebagai suatu harga terhadap nilai buku dalam arti membandingkan harga pasar dan nilai buku perusahaan. Investor akan membayar premi di atas nilai buku jika perusahaan diharapkan menghasilkan laba yang cukup di masa depan.
Pendapatan ini membenarkan nilai pasar di atas nilai buku. Apabila suatu perusahaan dilikuidasi, pemegang saham menerima nilai bukunya. Tidak ada jaminan bahwa pemegang saham menerima seluruh nilai buku perusahaan yang dilikuidasi. Rasio PBV lebih berguna bagi perusahaan yang memiliki aset dengan nilai nyata.
Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (29/9/2023), IDX Channel telah merangkum rasio PBV, sebagai berikut.
Pengertian Rasio PBV
Menurut Warren Buffett sebagai bapak saham dunia, PBV merupakan salah satu indikator atau ukuran penting yang layak investor pertimbangkan sebelum memutuskan suatu saham layak dibeli atau tidak.
Jika nilai Price to Book Value berada di atas nilai 1, maka sudah pasti harga saham tersebut mahal (overvalued), begitu pun sebaliknya. Namun, harga saham yang murah bukanlah jaminan saham tersebut akan mendatangkan keuntungan besar bagi pemegang saham.
Sebaliknya, perusahaan yang mempunyai nilai atau harga saham yang mahal juga belum tentu mendatangkan keuntungan yang rendah. Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2014) menjelaskan, Price to Book Value perbandingan antara harga saham dengan nilai buku perusahaan dimana nilai buku perusahaan adalah perbandingan antara ekuitas saham biasa dengan jumlah saham yang beredar.
Tips Menggunakan Rumus Rasio PBV
Dalam menghitung rasio perbandingan harga pasar dengan buku, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menghitung Book Value per Share (BVPS). BVPS adalah jumlah nilai ekuitas yang dimiliki oleh setiap lembar saham yang beredar di pasar.
Book Value per Share akan menunjukkan seberapa besar nilai yang akan investor terima per lembar sahamnya seandainya perusahaan mengalami likuidasi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan perbankan yaitu PT Jaya Mandala Tbk. mempunyai nilai ekuitas mencapai Rp50 triliun dan jumlah instrumen yang beredar adalah 70 miliar lembar. Harga pasar per share-nya adalah Rp1.500 per lembar. Maka, perhitungan BVPS adalah sebagai berikut:
BVPS = Nilai Ekuitas / Jumlah Lembar Saham Beredar
= Rp50.000.000.000.000 /70.000.000.000
BVPS = Rp714 per lembar
Maka, perhitungan rasio PBV adalah:
Price to Book Value (PBV) = Harga Saham / Book Value
= 1.500 / 714
= 2,1
Dengan rasio sebesar 2,1 artinya PBV milik PT Jaya Mandala Tbk. lebih besar dari 1. Artinya, saham dari PT Jaya Mandala Tbk. cenderung mahal (overvalued). Namun, berdasarkan data, rata-rata Price to Book Value industri perbankan adalah 2,1. Dengan demikian, PBV PT Jaya Mandala Tbk. lebih rendah dari harga di pasaran (undervalued) dan cukup potensial untuk investor beli.
Itulah informasi terkait rasio PBV yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.