Raup Laba Jumbo, Bulan Madu Perusahaan Minyak Berlanjut di 2023
Perusahaan-perusahaan energi utama Barat diperkirakan akan mencetak laba gabungan sebesar USD200 miliar dari gejolak krisis energi di 2022.
IDXChannel - Perusahaan-perusahaan energi utama Barat diperkirakan akan mencetak laba gabungan sebesar USD200 miliar dari gejolak krisis energi di 2022.
Keuntungan besar imbas perang Rusia-Ukraina ini kemungkinan akan bergulir hingga 2023. Bahkan BP, Chevron, Exxon Mobil, Shell dan TotalEnergies sebelumnya membagikan dividen jumbo bagi pemegang saham.
Melansir Reuters, Selasa (17/1/2023), perusahaan-perusahaan ini diharapkan membukukan laba gabungan sebesar USD199 miliar untuk 2022 ketika mereka melaporkan hasil kuartalan akhir di Februari annri.
Namun, keuntungan diperkirakan turun menjadi USD58 miliar tahun ini karena melemahnya harga energi dan kekhawatiran inflasi, tetapi itu masih jauh di atas rekor 2011 sebelumnya.
Adapun permintaan energi sepanjang 2022 telah membantu perusahaan-perusahaan ini memangkas utang USD100 miliar, atau terendah dalam 15 tahun.
"Karena itu, kami berharap pengembalian pemegang saham tetap kuat untuk tahun ini," kata analis RBC Capital Markets.
Bank-bank termasuk HSBC dan JP Morgan memprediksi potensi kenaikan yang lebih besar untuk saham Eropa tahun ini setelah perusahaan minyak utama AS memimpin kinerja dan keuntungan saham di 2022.
"Jurusan Eropa tampak jauh lebih menarik daripada jurusan AS menurut perkiraan kami," kata HSBC dalam sebuah catatan.
(DES)