Raup Pendapatan Rp5,2 Triliun, PGE (PGEO) Siap Percepat Proyek Strategis
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (PGEO) membukukan pendapatan USD319 juta atau setara Rp5,2 triliun hingga September 2025.
IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (PGEO) membukukan pendapatan USD319 juta atau setara Rp5,2 triliun hingga September 2025. Angka ini melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar USD314,3 juta.
Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani mengatakan, perseroan terus meningkatkan kapasitas operasional pada tahun ini melalui berbagai proyek strategis. Salah satunya Proyek Lumut Balai Unit 2 yang beroperasi sejak Juni 2025 dengan kapasitas 55 megawatt (MW), berhasil menjadi pendorong pendapatan PGE.
“Ke depan, kami akan terus mengakselerasi pengembangan proyek-proyek strategis lainnya untuk memperkuat portofolio panas bumi nasional,” kata Ahmad lewat keterangan resmi, Kamis (30/10/2025).
Hingga September 2025, PGE mencatat pendapatan USD319 juta, tumbuh 4,2 persen secara tahunan. Adapun, EBITDA perseroan mencapai USD249 juta dengan laba bersih USD104 juta
“Pencapaian ini menjadi bukti nyata kemampuan perseroan dalam memperkuat kinerja operasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio.
"Hasil positif tersebut menjadi semangat kami untuk terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan mempercepat transisi nasional menuju energi bersih,” ujarnya.
Sementara itu, total aset lancar meningkat dari USD828,5 juta menjadi USD831,8 juta pada akhir 2024 dengan posisi kas dan setara kas menembus USD628 juta. Kondisi ini mencerminkan pertumbuhan bisnis yang positif serta menunjukkan posisi keuangan perseroan yang semakin solid dan sesuai dengan arah pengembangan yang direncanakan.
PGE terus mendorong pencapaian target kapasitas terpasang sebesar 1 gigawatt (GW) yang dikelola secara mandiri dalam 2-3 tahun ke depan. PGE saat ini mengelola kapasitas terpasang sebesar 727 MW dari enam wilayah operasi.
Selain proyek Lumut Balai Unit 2, PGE tengah menggarap pengembangan proyek Hululais Unit 1 & 2 berkapasitas 110 MW, proyek-proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW, serta kegiatan eksplorasi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Tiga yang telah diresmikan oleh Presiden Prabowo pada Juni lalu.
(Rahmat Fiansyah)