Rekap Kinerja Keuangan BUMN Karya selama 2022, Mana Paling Moncer?
Sejumlah emiten BUMN karya dan anak usahanya telah merilis laporan keuangan pada 2022. Adapun, WTON mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang paling tokcer.
IDXChannel – Sejumlah emiten BUMN Karya, termasuk anak usahanya, telah merilis laporan keuangan pada tahun 2022. Adapun, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencatatkan pertumbuhan laba bersih paling tokcer di periode ini.
Sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangannya, WTON berhasil membukukan laba bersih yang melesat hingga 96,50 persen menjadi Rp162,92 miliar pada 2022.
Dengan demikian, pertumbuhan laba bersih dari anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tersebut mengungguli emiten BUMN Karya lainnya.
Melesatnya laba bersih WTON di periode ini seiring dengan keberhasilan emtien dalam membukukan pendapatan bersih yang naik sebesar 34,64 persen menjadi Rp6 triliun.
Selain itu, terdapat berbagai segmen pendapatan yang turut meningkat pada perode ini, yaitu produk putar dan non putar.
Tercatat, pendapatan dari produk putar WTON pada 2022 mencapai Rp3,02 triliun atau melambung hingga 91,10 persen secara year on year (yoy).
Sementara, untuk segmen pendapatan dari produk non putar juga melesat hingga 21,22 persen menjadi Rp2,56 triliun pada 2022.
Selain WTON, anak usaha WIKA lainnya, yaitu PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) juga membukukan pertumbuhan laba bersih, yang mencapai 7,56 persen di tahun 2022.
Melansir laporan keuangan emiten, laba bersih yang dibukukan WEGE di periode ini mencapai Rp230,05 miliar.
Kendati demikian, pendapatan bersih WEGE pada 2022 justru merosot hingga 25,31 persen menjadi Rp2,37 triliun. Padahal, pendapatan bersih yang diperoleh WEGE pada 2021 mencapai Rp3,17 triliun.
Berbeda nasib dengan kedua anak usahanya, WIKA justru menanggung rugi bersih yang mencapai Rp59,60 miliar pada 2022.
Di periode ini, WIKA menanggung beban pokok pendapatan yang jumlahnya membengkak hingga 19,63 persen menjadi Rp19,28 triliun. Padahal, pada 2021 lalu, beban pokok pendapatan WIKA hanya sebesar Rp16,11 triliun.
Meski begitu, pendapatan bersih WIKA masih bertumbuh hingga Rp20,61 triliun pada 2022.
Selain itu, emiten yang turut membukukan pertumbuhan laba bersih yang moncer di periode ini adalah PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT PP Presisi Tbk (PPRE). (Lihat tabel di bawah ini.)
Selama tahun 2022, ADHI berhasil membukukan laba bersih yang terkerek hingga 47,22 persen menjadi Rp81,24 miliar.
Sementara, pendapatan bersih perusahaan juga naik hingga 17,51 persen menjadi Rp13,55 triliun.
Selain ADHI, laba bersih PT PP Presisi Tbk (PPRE) juga melesat hingga 30,97 persen menjadi Rp100,75 miliar.
Di samping itu, emiten yang merupakan anak usaha dari PT PP Tbk (PTPP) ini juga memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp3,63 triliun atau naik 29,49 persen secara yoy.
Setali tiga uang, induk usahanya, yaitu PTPP juga memperoleh pertumbuhan pendapatan bersih yang bertumbuh sebesar 12,87 persen menjadi Rp18,92 triliun.
Sedangkan, laba bersih dari emiten BUMN karya ini juga masih bertumbuh sebesar 2,15 persen menjadi Rp271,70 miiar pada 2022.
Sementara, anak usaha PTPP lainnya, yaitu PT PP Properti Tbk (PPRO) mencatatkan pendapatan bersih yang melejit hingga 97,65 persen pada 2022 menjadi Rp1,70 triliun.
Ini menjadi pertumbuhan pendapatan bersih yang paling moncer di antara emiten BUMN karya lainnya.
Kendati demikian, laba bersih dari emiten ini justru merosot 2,04 persen menjadi Rp19,94 miliar pada 2022.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.