MARKET NEWS

Rekor Kinerja Terbaik IHSG dalam 10 Tahun Terakhir

Aldo Fernando - Riset 05/08/2023 09:14 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun naik turun seirama pasang surut ekonomi dan keyakinan investor pasar saham.

Rekor Kinerja Terbaik IHSG dalam 10 Tahun Terakhir. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun naik turun seirama pasang surut ekonomi dan keyakinan investor pasar saham. Perjalanan yang tak selalu mulus, sempat dihantam ketakutan pagebluk, IHSG berhasil kembali menembus rekor tertinggi.

Selama 2022, misalnya, IHSG sempat beberapa kali menembus level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH), salah satunya pada 13 September 2022 ketika indeks ditutup di 7.318,02.

Per 4 Agustus 2023, IHSG berada di level 6.852,84 atau tumbuh 0,03 persen year to date (YtD). Ekonomi global yang dilanda ketidakpastian, risiko resesi, dan suku bunga tinggi bank sentral negara utama, khususnya Amerika Serikat (AS), turut menahan indeks untuk bergerak lebih tinggi tahun ini.

Masih lesunya IHSG hingga memasuki kuartal III-2023 tidak menghapus fakta bahwa indeks acuan tersebut sempat menorehkan kinerja tahunan luar biasa setidaknya selama 10 tahun belakangan.

Kinerja IHSG pada 2014 menjadi yang paling moncer selama 10 tahun terakhir. Pada tahun itu, IHSG melonjak 22,29 persen, diparkir di 5.226,95 pada akhir Desember 2014.

IHSG tetap memburu kenaikan kendati kondisi perekonomian global yang kurang baik hingga isu ketidakstabilan politik. Ini berkat keyakinan investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

Asing sendiri sempat mencatatkan nilai beli bersih (net buy) Rp42,60 triliun, rekor tertinggi sepanjang sejarah kala itu.

International Monetary Fund (IMF), ambil contoh, menyebut ekonomi dunia pada 2014 hanya tumbuh 3,3%, tidak jauh berbeda dengan tahun 2013.

Hal tersebut seiring masih lemahnya aktivitas ekonomi yang terjadi hampir di berbagai

Kawasan. China, yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi negara berkembang, malah mengalami perlambatan waktu itu.

Kinerja ciamik selama 2016 dan 2017 juga tidak bisa dilewatkan. IHSG naik 15,32 persen pada 2016 dan 19,99 persen pada 2017.

Progam pengampunan pajak atawa tax amnesty pemerintah RI turut memengaruhi peningkatan penanaman modal maupun transaksi perdagangan efek di BEI selama 2016.

Efek positif tersebut berlanjut pada 2017, di tengah keyakinan investor yang terus tinggi dan dibarengi oleh iklim perekonomian Indonesia yang membaik, penguatan nilai tukar rupiah, respons positif terhadap arah kebijakan fiskal pemerintah, inflasi yang cenderung terjaga, hingga cadangan devisa (cadev) yang meningkat.

Sempat memasuki masa suram ketika minus 2,54 persen pada 2018, ketika perekonomian penuh ketidakpastian di tengah normalisasi kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) dan ‘perang’ dagang antara AS dan China, dan pada 2020 ketika pandemi Covid-19 menghantam ekonomi global, IHSG berhasil rebound pada 2021 (10,08 persen) dan 2022 (4,09 persen) di tengah booming teknologi dan komoditas energi. (ADF)

SHARE