Reli IHSG Padam Terimbas Panasnya Tensi Politik di Dalam Negeri
IHSG sesi I ditutup melemah 0,57 persen di level 7.511 pada perdagangan Kamis (22/8). Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penutupan Bursa Amerika Serikat.
IDXChannel - IHSG sesi I ditutup melemah 0,57 persen di level 7.511 pada perdagangan Kamis (22/8). Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penutupan Bursa Amerika Serikat (AS) yang semalam ditutup menguat.
"Investor mencermati gejolak politik di dalam negeri yang belakangan ini sedang cukup memanas terkait Pilkada 2024," tulis riset harian Panin Sekuritas, siang ini.
Hari ini, sejumlah elemen masyarakat tengah menggelar aksi demonstrasi di berbagai daerah untuk mengawal keputusan MK yang tengah diupayakan diubah oleh Badan Legislatif.
"Di sisi lain, investor juga tengah menantikan Simposium Ekonomi Jackson Hole AS yang optimistis berakhirnya era suku bunga dalam waktu dekat," ujarnya.
Sementara itu, Bank Indonesia mencatat transaksi berjalan defisit USD3 miliar atau 0,9 persen dari PDB pada kuartal II-2024 (kuartal I-2024 sebesar USD2,4 miliar).
Untuk indeks sektoral ditutup bervariasi cenderung melemah pada sesi I. Sektor yang mengalami pelemahan terbesar, yakni sektor infrastruktur 1,09 persen serta sektor transportasi dan logistik turun 0,98 persen.
"Pelemahan sektor infrastruktur melemah seiring penurunan saham telekomunikasi sejalan dengan beberapa institusi asing yang secara perlahan melepas saham telekomunikasi, seperti Blackrock dan Vanguard," menurut riset tersebut.
Sementara itu, sektor yang mengalami penguatan, yaitu sektor kesehatan 0,12 persen dan sektor industri naik 0,11 persen.
Harga komoditas, seperti harga emas melemah 0,53 persen, minyak Brent anjlok 1,49 persen. Sedangkan harga CPO Rotterdam menguat 1,55 persen, yang terangkat oleh minyak saingannya yang lebih kuat di pasar Dalian dan Chicago Board of Trade (CBoT).
Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp31,8 triliun atau naik signifikan dari perdagangan kemarin (21/8) sebesar Rp8,5 triliun. Di mana perdagangan saham tertinggi didominasi oleh sektor perbankan dan basic materials.
(Fiki Ariyanti)