Rencana Erick Thohir, BUMN Kembali Dirampingkan Jadi 40 Perusahaan
Menteri BUMN Erick Thohir berencana menyusutkan jumlah badan usaha milik negara menjadi hanya 40 perusahaan.
IDXChannel - Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir berencana menyusutkan jumlah badan usaha milik negara sebagai bentuk efisiensi menjadi 107 perusahaan, kini ia akan kembali merampingkan lagi hanya 40 perusahaan.
“Kalau kementeriannya enggak kompak tidak mungkin kita bisa men-drive yang jumlah BUMN sekarang 40, karena klusternya 12 di bawah dua wamen dan saya, tapi sisanya tadi direstrukturisasi,” kata Erick dalam sambutan peresmian renovasi Sarinah seperti dikutip iNews, Selasa (18/8/2020).
Aksi perampingan BUMN yang dilakukan Erick sejatinya karena adanya konsolidasi BUMN, di antaranya adalah sektor farmasi dan asuransi. Ia pun akan terus melakukan efisiensi di berbagai sektor.
Sejatinya Erick berhasil membuat holding BUMN Farmasi di sektor farmasi, dan PT Bio Farma (Persero) menjadi induk perusahaan sedangkan anggota perusahaannya adalah PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
Sementara di sektor asuransi, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau (BPUI) didapuk menjadi perusahaan induk dengan anggotanya, yaitu PT Asuransi Jasa Raharja, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
Terbentuknya holding asuransi ini dilandasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Dalam Modal Saham PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). (*)