Resmi Listing, Saham Teknologi Karya (TRON) Langsung Melesat 11,11 Persen
Teknologi Karya Digital Nusa (TRON) resmi listing di Bursa hari ini. Saham perseroan pun langsung melesat 11,11%.
IDXChannel - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk resmi mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/3/2023). Saham perseroan dengan kode TRON itu pun langsung melesat.
Pada perdagangan perdananya, harga saham TRON dibuka naik 11,11% di level Rp200. Sebelumnya, harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang ditetapkan perseroan sebesar Rp180 per saham.
Hingga pukul 09.05 WIB, harga saham TRON berada di level Rp228 atau naik 26,67% dari harga penawaran yang ditetapkan perseroan. Adapun, volume saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 71,01 juta saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp15,78 miliar dan frekuensi sebanyak 7.820 kali.
"Perusahaan akan terus memastikan terjalannya GCG dan memastikan adanya keberlanjutan. Hari ini adalah titik awal untuk menjadi perusahaan yang lebih baik lagi," kata Direktur Utama TRON, David Santoso dalam ‘Seremoni Pencatatan Perdana Saham TRON’ di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/3/2023).
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan melepas 750 juta saham atau setara 25,42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Bersamaan dengan IPO, perseroan juga mengadakan program alokasi saham untuk karyawan atau employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 5% dari saham yang ditawarkan atau sebesar Rp37,50 juta.
Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 375 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 17,05% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp250.
Perihal penggunaan dana, sekitar 30% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal perseroan dalam bentuk penambahan area operasional, yang berlokasi di Jawa Barat. Perseroan juga akan melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi perseroan, yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal II tahun 2023.
Transaksi perluasan area operasional direncanakan akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal II tahun 2023, sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal III tahun 2023.
Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia.
Selain itu, dialokasikan untuk biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk, serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business-to-Business (B2B) dan Business-to-consumer (B2C).
(FRI)