Resmi, Saham Blibli Dibanderol Rp450 per saham
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Rabu (2/11/2022), saham Blibli resmi dibanderol Rp450 per saham.
IDXChannel - PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) secara resmi telah menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Oktober 2022 lalu terkait pelaksanana Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) yang bakal dilakukan oleh perusahaan.
Dengan telah dikantonginya surat izin dari OJK, perusahaan kini juga mengumumkan harga penawaran atas saham yang bakal dilepas ke publik dalam proses IPO tersebut. Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Rabu (2/11/2022), saham Blibli resmi dibanderol Rp450 per saham.
Sesuai rencana awal, seluruh saham yang nantinya dilepas ke publik merupakan saham baru, yang secara total diterbitkan sebanyak 17.771.205.900 saham. Dengan jumlah tersebut, maka dapat diperkirakan dana segar yang bakal diraup Blibli dari proses IPO adalah sebesar Rp7,997 triliun.
"Perseroan akan menerbitkan sebanyak 17.771.205.900 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel perseroan dan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp450 setiap saham," ujar VP Public Relations PT Global Digital Niaga Tbk, Yolanda Nainggolan, dalam keterangan tersebut.
Selama masa penawaran awal (bookbuilding) berlangsung, yaitu sejak tanggal 17 hingga 24 Oktober 2022 lalu, Blibli mengklaim telah mendapatkan respons positif dari berbagai investor institusi, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.
Kini, masa penawaran umum resmi digelar dengan periode tanggal 2 hingga 4 November 2022. Puncaknya, proses pencatatan perdana (listing) saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal dilakukan pada 8 November 2022 mendatang.
"Melalui penawaran umum saham perdana, perseroan memiliki aspirasi untuk mendukung iklim investasi pasar modal di Indonesia, serta optimis dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, mulai dari pemerintah, mitra bisnis, hingga seluruh pelanggan di dalam ekosistem Blibli," tegas Yolanda.
Nantinya, dari total dana yang terhimpun saat IPO, sebanyak Rp5,5 triliun bakal digunakan perusahaan untuk keperluan pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan. Sedangkan sisanya akan dimanfaatkan sebagai modal kerja guna mendukung kegiatan usaha utama dan juga pengembangan usaha perseroan. (TSA)