MARKET NEWS

RI Kalah Gugatan Ekspor Nikel di WTO, Begini Dampaknya di Pasar Saham

Anggie Ariesta 23/11/2022 09:50 WIB

Indonesia kalah atas gugatan ekspor nikel melawan Eropa di WTO. Dinamika ini disinyalir akan mempengaruhi pelaku pasar di bursa saham.

RI Kalah Gugatan Ekspor Nikel di WTO, Begini Dampaknya di Pasar Saham (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Indonesia kalah atas gugatan ekspor nikel melawan Eropa di World Trade Organization (WTO) dan memutuskan untuk melakukan banding. Dinamika ini disinyalir akan mempengaruhi pelaku pasar di bursa saham.

Analis PT Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora melihat efeknya masih kecil untuk pasar Indonesia karena kedepannya prospek kendaraan listrik akan sangat berkembang.

"Seperti kita ketahui nikel merupakan salah satu komponen untuk pembuatan baterai listrik untuk keperluan mobil listrik, sepertinya memang kedepannya nikel permintaannya akan naik karena di G20 mendukung Indonesia menghapus subsidi bahan bakar," jelas Andhika dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Rabu (23/11/2022).

Adapun hal ini jelas mendukung pemerintah untuk beralih ke green energy. Diketahui pergerakan harga nikel saat ini rebound hingga USD18.000 per ton bahkan sempat menyentuh USD30.400.

"Memang ini menjadi salah satu sentimen positif untuk pergerakan saham nikel karena menguatnya harga komoditas nikel dan tadi malam harga nikel menguat 4,42 persen ditutup di level USD26.220 per ton," ungkap Andhika.

Untuk investor pasar modal, saham berbasis nikel ini perlu dicermati. Secara teknikal, lanjut Andhika, saham-saham berbasis nikel sangat menarik untuk dilakukan buy atau pembelian.

Seperti saham Vale Indonesia (INCO) yang secara teknikal memang pergerakannya uptrend masih terjaga dan support trend nya. Meski ada koreksi, saham INCO termasuk normal mengikuti harga komoditasnya yang sempat turun dari USD30.400 ke sekitar USD21.000.

"Sehingga memang pergerakan saham-saham nikel ini masih akan potensi membuat investor cuan, sederhananya, masih bisa dilirik lah," kata Andhika.

Untuk INCO, target terdekat di harga 6.800 dan memang Andhika masih optimis untuk INCO break resisten di 7.550 dan bergerak ke 7.900-8.000 untuk jangka pendeknya.

Sedangkan saham menarik lain datang dari Aneka Tambang (ANTM) yang bisa menguat ke area 2.250-2.300.

Saham-saham pilihan rekomendasi PT Kanaka Hita Solvera antara lain:

BBTN 1490 - 1570 BUY
MPPA 170 - 194 BUY
SLIS 212 - 276 BUY
INCO 6900 - 7550 BUY

(RRD)

SHARE