Rupiah Ditutup Koreksi Dalam Lawan USD, Dekati Rp16.000
Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini kembali ditutup melemah 61 poin ke level Rp15.933 per USD.
IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini kembali ditutup melemah 61 poin ke level Rp15.933 setelah sebelumnya juga turun ke Rp15.889 per dolar AS (USD).
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, USD menguat di tengah kekhawatiran penularan dari perang terbaru di Timur Tengah dan keragu-raguan Federal Reserve (the Fed) untuk menaikkan suku bunga AS lagi mengirimkan dampak negatif.
Selain itu, upaya diplomatik yang semakin intensif dalam upaya untuk menahan konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas.
"Konvoi bantuan mulai berdatangan di Jalur Gaza dari Mesir pada akhir pekan, ketika para pemimpin Arab dan menteri luar negeri berkumpul untuk pertemuan puncak di Kairo, namun tidak dapat menghasilkan pernyataan bersama," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (23/10/2023).
Presiden AS Joe Biden, yang mengunjungi Israel pekan lalu, melakukan panggilan telepon pada hari Minggu dengan para pemimpin Kanada, Prancis, Inggris, Jerman dan Italia, setelah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Paus Francis.
Para pemimpin Prancis dan Belanda akan mengunjungi Israel minggu ini untuk mencari solusi atas konflik yang terjadi pada 7 Oktober setelah serangan Hamas.
Sentimen internal, berupa kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian, terutama dalam konteks konsumsi dan inflasi.
Adapun dari sisi permintaan masyarakat akan terpengaruh oleh kenaikan suku bunga, mengingat hal ini membuat pinjaman menjadi lebih mahal. Akibatnya, daya beli masyarakat kemungkinan akan menurun.
Setelah suku bunga acuan naik membuat masyarakat cenderung lebih berhati-hati, khususnya dalam mengambil pinjaman yang pada gilirannya mengurangi pengeluaran mereka untuk berbagai keperluan. Sementara itu, sisi penawaran juga terdampak oleh kenaikan suku bunga.
Kenaikan ini akan mendorong biaya produksi perusahaan menjadi lebih tinggi karena mereka harus membayar bunga yang lebih tinggi untuk pinjaman mereka. Sebagai akibatnya, perusahaan dapat mengalami penurunan keuntungan mereka.
Secara teoritis kenaikan suku bunga Bank Indonesia memiliki dampak negatif terhadap konsumsi. Konsumsi masyarakat akan mengalami penurunan karena harga barang dan jasa cenderung naik akibat biaya produksi yang lebih tinggi, yang salah satu alasannya karena mahalnya cost of fund.
Selain dampak pada konsumsi, kenaikan suku bunga BI juga dapat berdampak positif pada inflasi. Hal ini terjadi melalui penurunan permintaan agregat, yang dipicu oleh kenaikan suku bunga. Kenaikkan suku bunga berpotensi membuat pinjaman lebih mahal.
Kondisi tersebut tentunya juga berpotensi mengurangi pengeluaran masyarakat secara keseluruhan. Sehingga dapat membantu mengendalikan tekanan inflasi karena permintaan yang lebih rendah dapat mengurangi dorongan harga barang dan jasa.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah hari ini melemah. Untuk perdagangan besok, rupiah diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.910-Rp.15.970 per USD.
(RNA)