MARKET NEWS

Rupiah Hari Ini Berakhir Stagnan di Rp14.327 Per USD

Anggie Ariesta 21/02/2022 15:27 WIB

Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini bergerak stagnan di level Rp14.327 per dolar Amerika Serikat (AS), Senin (21/2/2022).

Rupiah Hari Ini Berakhir Stagnan di Rp14.327 Per USD. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini bergerak stagnan di level Rp14.327 per dolar Amerika Serikat (AS), Senin (21/2/2022). Tidak ada penguatan atau pelemahan signifikan, meski sebelumnya sempat menguat 4 poin di perdagangan sebelumnya.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, hal tersebut karena ada faktor sentimen global bahwa Presiden AS Joe Biden membantah tuduhan Rusia. Sedangkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan bertemu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akhir pekan ini di Eropa.

Sementara Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga dilaporkan telah menyetujui “secara prinsip” untuk pertemuan puncak.

"Selain itu, Pelaku pasar mata uang juga fokus pada kebijakan bank sentral, mencari petunjuk tentang kecepatan dan ukuran kenaikan suku bunga di pasar utama," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (21/2/2022).

Langkah menuju safe havens telah mengatasi kekhawatiran tentang potensi kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS. Gubernur Fed Lael Brainard dan Presiden Fed New York John Williams, serta Presiden Fed Chicago Charles Evans, mengatakan selama minggu sebelumnya bahwa mereka ingin memulai kenaikan suku bunga. Namun, mereka tidak mencari kenaikan besar atau langkah sebelum pertemuan bank sentral berikutnya yang dijadwalkan.

Sementara itu, Gubernur Fed Michelle Bowman akan berbicara di kemudian hari, dan rekan-rekannya, termasuk Loretta Mester dan Raphael Bostic, akan berbicara pada hari Kamis.

Sementara dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada 2021 mencatatkan surplus yang tinggi sebesar USD13,5 miliar atau sekitar Rp193 triliun. Capaian surplus tersebut jauh meningkat dibandingkan capaian surplus pada tahun sebelumnya sebesar USD2,6 miliar, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia tetap terjaga.

BI mencatat, transaksi berjalan atau current account pada 2021 membukukan surplus sebesar USD3,3 miliar atau 0,3 persen dari PDB. Surplus tersebut meningkat setelah mencatatkan defisit pada 2020 sebesar USD4,4 miliar atau mencapai 0,4 persen dari PDB.

Surplus transaksi berjalan terutama ditopang oleh pesatnya kinerja ekspor sejalan dengan meningkatnya permintaan dari negara mitra dagang dan tingginya harga komoditas global, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik.

Di samping itu, transaksi modal dan finansial pada 2021 juga membukukan surplus sebesar USD11,7 miliar, lebih tinggi dari capaian pada tahun sebelumnya sebesar USD7,9 miliar, terutama ditopang oleh investasi langsung dan investasi portofolio.

Pada Kuartal Keempat 2021, NPI mencatat defisit yang rendah sebesar USD0,8 miliar, ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang berlanjut, sementara transaksi modal dan finansial mencatatkan defisit.

BI pun mencatat, posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2021 meningkat menjadi sebesar USD144,9 miliar. Setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.

Dalam perdagangan sore ini, Rupiah ditutup stagnan. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat direntang Rp14.300-Rp14.350. (TYO)

SHARE