MARKET NEWS

Rupiah Hari Ini Ditutup Lesu ke Rp16.676 per USD

Anggie Ariesta 03/11/2025 15:50 WIB

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin (3/11/2025).

Rupiah Hari Ini Ditutup Lesu ke Rp16.676 per USD. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin (3/11/2025), turun 45 poin atau sekitar 0,27 persen ke level Rp16.676 per dolar AS (USD).

Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu sentimen pelemahan rupiah adalah meskipun Federal Reserve telah memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pekan lalu. Namun, komentar Ketua Fed Jerome Powell bahwa pemangkasan suku bunga lebih lanjut bukanlah sesuatu yang pasti meredam optimisme investor.

"Nada kehati-hatiannya, yang juga disuarakan oleh pejabat Fed lainnya, telah mendorong pasar untuk mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga lagi pada bulan Desember, yang membuat indeks dolar AS bertahan di dekat level tertinggi tiga bulan pada hari Senin," ujar Ibrahim dalam risetnya.

Penutupan pemerintah AS kini telah memasuki minggu kelima, tanpa ada terobosan setelah Senat ditunda pada hari Kamis. Para senator dijadwalkan untuk kembali bersidang pada hari Senin, tetapi perundingan tetap mandek meskipun Presiden Donald Trump mendesak Partai Republik untuk mengakhiri filibuster guna mendorong RUU pendanaan. 

Penutupan pemerintah ini telah menunda rilis data ekonomi utama AS dan meningkatkan kekhawatiran atas dampaknya terhadap perekonomian secara lebih luas. Hal iniyang membuat dolar terus menguat dan rupiah siap tembus Rp16.800-Rp16.900 per USD.

Selain itu, pertemuan yang diawasi ketat antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Busan pekan lalu berakhir dengan kedua pemimpin berjanji untuk mengurangi hambatan perdagangan. Diskusi tersebut dilaporkan mencakup kerangka kerja untuk pengurangan tarif AS dan komitmen China untuk meningkatkan impor barang-barang Amerika.

Dari sentimen domestik, ekspansi manufaktur Indonesia berlanjut dalam tiga bulan terakhir. Pada Oktober 2025, Purchasing Managers Index atau PMI manufaktur Indonesia mencapai level 51,2 atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya 50,4.

Laporan terbaru S&P Global melaporkan angka PMI menunjukkan kondisi manufaktur yang stabilnya dari segi produksi, peningkatan aktivitas pembelian, serta penyerapan tenaga kerja.

Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.670-Rp16.730 per USD.

(Dhera Arizona)

SHARE