Rupiah Melemah Jelang Lebaran, Begini Komentar Pengamat
Moderasi harga komoditas dan penurunan volume perdagangan global menjadi penyebab menurunnya ekspor nonmigas Indonesia.
IDXChannel - Jelang Idul Fitri 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjuk tren pelemahan yang cukup signifikan.
Tren tersebut dinilai sebagai imbas dari aksi ambil untung yang dilakukan pelaku pasar, sebagai upaya mengentas keuntungan yang telah terakumulasi di pasar.
"(Pelemahan rupiah dipicu oleh) Aksi ambil untung jelang Hari Raya Idul Fitri dan juga aliran keluarnya modal asing dari pasar dalam negeri," ujar Ekonom Bank Mandiri, Reny Eka Putri, Rabu (3/4/2024).
Sentimen negatif yang terjadi di dalam negeri, menurut Reny, juga turut memengaruhi kondisi pelemahan tersebut.
Misalnya saja terkait repatriasi dividen di sepanjang triwulan I-2024, yang cenderung mendorong peningkatan permintaan dolar AS.
Tercatat total net capital outflow dari pasar saham dan obligasi dalam negeri mencapai Rp27,9 triliun month to date (mtd) atau Rp6,6 triliun year to date (ytd).
Dari dalam negeri juga, dikatakan Reny, muncul kekhawatiran akan melebarnya Defisit Neraca Transaksi Berjalan pada tahun 2024 menjadi -1,5 persen produk domestik bruto (PDB), dari sebelumnya -0,11 persen PDB. hal tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya kinerja ekspor akibat melemahnya perekonomian global.
Nilai ekspor Indonesia pada Februari 2024 mencapai USD19,31 miliar, turun sebesar 9,45 persen (year-on-year/yoy).
Penurunan terutama bersumber dari ekspor nonmigas sebesar 10,15 persen (yoy), akibat penurunan ekspor batu bara, besi dan baja, serta minyak sawit.
Moderasi harga komoditas dan penurunan volume perdagangan global menjadi penyebab menurunnya ekspor nonmigas Indonesia.
Secara sektoral, penurunan terjadi pada ekspor produk industri pengolahan sebesar 11,49 persen (yoy) serta sektor pertambangan dan lainnya sebesar 7,54 persen (yoy), sementara sektor pertanian tumbuh 16,91 persen (yoy).
Sedangkan secara kumulatif, total ekspor pada periode Januari–Februari 2024 mencapai USD39,80 miliar.
Selanjutnya, neraca perdagangan RI pada Februari 2024 melanjutkan surplus sebesar USD0,87 miliar. Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari–Februari 2024 mencapai USD2,87 miliar. (TSA)