Rupiah Melemah ke Rp15.205 per USD Jelang Pidato The Fed dan Inflasi PCE
Nilai tukar Rupiah pada perdagangan hari ini (23/9) ditutup melemah 55,5 poin atau 0,37 persen ke level Rp15.205,5 per USD.
IDXChannel - Nilai tukar Rupiah pada perdagangan hari ini (23/9) ditutup melemah 55,5 poin atau 0,37 persen ke level Rp15.205,5 per USD setelah sebelumnya di Rp15.150 per USD.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, USD menguat dipengaruhi Federal Reserve memangkas suku bunga secara tajam minggu lalu dan mengumumkan dimulainya siklus pelonggaran.
"Isyarat lebih lanjut tentang Fed akan dirilis minggu ini, dengan serangkaian pejabat, terutama Ketua Jerome Powell yang akan berbicara dalam beberapa hari mendatang. Pengukur inflasi pilihan Fed, data indeks harga PCE juga akan dirilis pada Jumat," kata Ibrahim dalam risetnya, sore ini.
Selain itu, Departemen Perdagangan AS diperkirakan akan mengusulkan pelarangan perangkat lunak dan perangkat keras China pada kendaraan yang terhubung dan otonom di jalan-jalan Amerika, Senin ini. Hal tersebut akibat masalah keamanan nasional.
Selain itu, ketegangan di Timur Tengah terus berlanjut. Israel terus melancarkan serangan di Gaza dan Lebanon, sehingga kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran di wilayah tersebut masih ada.
Hizbullah baru-baru ini bersumpah akan membalas dendam terhadap Israel setelah negara itu diduga meledakkan beberapa perangkat elektronik yang digunakan oleh kelompok Lebanon tersebut.
Pertempuran dan ancaman perang yang terus-menerus meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik yang lebih besar di Timur Tengah akan mengganggu pasokan di wilayah yang kaya minyak tersebut, sehingga memperketat pasar global.
Dari sentimen domestik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan, pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi supaya lebih tepat sasaran yang direncanakan mulai diterapkan pada 1 Oktober ini belum akan dilakukan.
Pemerintah saat ini masih membahas terkait aturan pengetatan tersebut agar lebih tepat sasaran, dan mencerminkan keadilan.
Pembatasan pembelian BBM bersubsidi baru akan dilaksanakan setelah adanya penetapan Peraturan Menteri (Permen).
"Aturan baru ini bukan membatasi pembelian BBM bersubsidi. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memastikan bahwa BBM bersubsidi diterima oleh yang membutuhkan atau tepat sasaran," kata Ibrahim.
Berdasarkan data di atas, mata uang Rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.200 - Rp15.280 per USD.
(Fiki Ariyanti)