sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tensi Geopolitik Mereda Dorong Penguatan Rupiah Menuju Rp15.287

Market news editor Anggie Ariesta
23/09/2024 15:16 WIB
Untuk pergerakan kurs ini, lanjut Sri Mulyani dalam setahun sudah mengalami apresiasi 0,84 persen.
Tensi Geopolitik Mereda Dorong Penguatan Rupiah Menuju Rp15.287 (FOTO:MNC Media)
Tensi Geopolitik Mereda Dorong Penguatan Rupiah Menuju Rp15.287 (FOTO:MNC Media)


IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi di pasar keuangan domestik membaik didorong dengan tensi geopolitik yang mulai mereda terlihat memberikan dampak yang positif.

Menurutnya, hal tersebut terlihat dari pergerakan nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan yang cukup akseleratif sejak bulan Agustus awal.

"Kita lihat sekarang kurs kita di Rp15.287 itu penguatan rupiah sangat cepat sekali, antara periode akhir Juli dan September awal itu artinya penguatan rupiah jadi dari periode yang tadinya di atas Rp16.000 sekarang Rp15.287," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi September 2024, Senin (23/9/2024).

Untuk pergerakan kurs ini, lanjut Sri Mulyani dalam setahun sudah mengalami apresiasi 0,84 persen. Hal ini yang membuat rupiah sempat mengalami depresiasi 5 persen.

"Pergerakan dari Yield surat berharga negara (SBN) 10 tahun di 6,42 yang menunjukkan tensi yang menurun, ini berarti cukup positif bagi APBN karena tensi dari pembayaran utang kita bisa diperkirakan mengalami penurunan," katanya.

Selain itu, dari US Treasury sendiri 10 tahun dengan FFR yang dipangkas 50 basis poin juga mulai mereda di 3,74. "Hal ini juga memberi harapan bagi cost of fund borrowing yang lebih rendah dan memacu kegiatan ekonomi secara positif," ujar Menkeu.

Dengan Fed Fund Rate turun, terlihat capital inflow ke Indonesia mulai mengalami pemulihan. Mulai dari Juli sudah positif untuk pembelian saham dan SBN.

"Bulan Agustus melonjak lebih tinggi lagi dan 19 September mengalami positif flow untuk SBN maupun dari sisi saham," katanya.

Secara year to date, inflow mencatatkan Rp21,39 triliun, di SBN bulan September saja Rp11,13 triliun, pasar saham Rp27,87 triliun, dan capital market dari sisi saham Rp57,72 triliun.

"Jadi ini memberikan dampak positif terlihat dari posisi kurs kita yang mengalami penguatan," kata Menkeu.




(Kunthi Fahmar Sandy)

Advertisement
Advertisement