Rupiah Melemah Lampaui Rp16 Ribu, Perlu Kebijakan Prudent
Nilai tukar rupiah terus melemah hingga menembus Rp16 ribu per dolar AS. Pemerintah pun diharapkan menerapkan kebijakan prudent.
IDXChannel – Nilai rupiah (kurs) terhadap dolar AS terus melemah di awal pekan ini. Pada Selasa (16/4/2024), mata uang Garuda itu dibuka turun 2 persen ke Rp16.214 per dolar AS.
Ekonom BCA, David Sumual, mengatakan pelemahan rupiah terjadi karena adanya libur cukup lama di dalam negeri dan kuatnya dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang dunia. Padahal, fundamental rupiah sebenarnya cukup kuat dibandingkan negara-negara emerging market.
Seperti yen Jepang yang telah melemah terhadap dolar AS hingga 12 persen. Begitu juga dengan yuan yang telah turun hingga 6 persen.
“US dolar secara year to date (ytd) telah menguat sudah 6%, hampir semua mata uang bahkan sebelum serangan Iran ke Israel sudah melemah ke USD,” kata David ke IDXChannel.com, Selasa (16/4/2024).
Mengenai kemungkinan Rupiah tembus Rp17 ribu per dolar AS, David menyebut kurs rupiah akan tergantung dengan dinamika di Timur Tengah, terutama terkait potensi serangan balasan Israel ke Iran dan aksi Iran selanjutnya.
Selain itu, rupiah juga akan dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Bank sentral AS itu diprediksi menunda penurunan suku bunga. Pelaku pasar sebelumnya berekspektasi penurunan suku bunga akan dilakukan pertengah tahun ini.
“Kemungkinan penurunan suku bunga ini ditunda sampai ke kuartal IV bahkan ke tahun depan,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, David memproyeksi rupiah bergerak di kisaran Rp16.100 hingga Rp16.200 per dolar AS.
Di sisi lain, David berharap ada upaya dari pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Untuk bank sentral, David berharap BI intervensi pasar sehingga mata uang garuda tidak terlalu volatile.
Sementara pemerintah diharapkan menyiapkan kontigensi plan atau rencana alternative melalui penyesuaian APBN. “ Dunia dalam kondisi kurang stabil sehingga perlu kebijakan yang lebih prudent,” ujarnya.
(FRI)