MARKET NEWS

Rusdi Kirana soal Rencana IPO Lion Air: Tidak Menjadi Prioritas Utama

Iqbal Dwi Purnama 21/03/2024 21:15 WIB

Pendiri Lion Air Rusdi Kirana mengatakan, Initial Public Offering (IPO) bukan menjadi prioritas utama perseroan pada tahun ini.

Rusdi Kirana soal Rencana IPO Lion Air: Tidak Menjadi Prioritas Utama. (Foto Iqbal Dwi/MPI)

IDXChannel - Pendiri Lion Air Rusdi Kirana mengatakan, Initial Public Offering (IPO) bukan menjadi prioritas utama perseroan pada tahun ini. Sebab, pihaknya masih berfokus untuk menguatkan SDM sebelum menjadi perusahaan terbuka.

"(Lion Air IPO) belum ya, itu tidak menjadi prioritas utama kami, (IPO incar dana Rp7 triliun) kekecilan, kalau segitu tidak usah lah, ini Lion Group perusahaan swasta terbesar sedunia," ujar Rusdi di kompleks Batam Aero Technic, Batam, Kamis (21/3/2024).

Rusdi menerangkan, hingga saat ini kondisi keuangan perusahaan masih cukup solid, bahkan masih sanggup untuk melakukan beberapa ekspansi bisnis ke depannya. Sehingga, pencarian dana lewat pasar modal itu masih belum menjadi opsi yang menarik.

Menurutnya, penguatan SDM menjadi fokus utama perusahaan untuk keberlangsungan usaha ke depannya. Hal itu tengah dicapai dengan kerja sama lembaga pendidikan dengan Kirana Academy, dan terintegrasi langsung dengan industri.

"(Tahun depan IPO) doain, kalau saya tidak prioritas IPO karena masih ada punya duit, mau beli pesawat banyak orang yang menawarkan, sekarang ada 317 pesawat, modal kerja ada, prioritas kita adalah human kapital," jelas Rusdi.

Sebelumnya, PT Lion Mentari Airlines atau Lion Air mengaku mempertimbangkan pencarian modal melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Dikutip dari Bloomberg, Jumat (12/1/2024), pilihan untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) rencananya akan menghimpun dana sebesar USD500 juta atau setara dengan Rp7,7 triliun.

Diketahui, maskapai swasta terbesar di Indonesia itu sedang bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk segera mengeksekusi rencana IPO. Sumber tersebut menerangkan ada potensi terlaksana pada akhir 2024.

Sumber itu menyebut Lion Air berpeluang meraih dana segar sebesar USD300 juta hingga USD500 juta. Adapun pertimbangan terkait jumlah saham yang ditawarkan maupun jadwal IPO masih bisa berubah, kata sumber tersebut.

(YNA)

SHARE