MARKET NEWS

Rusia Batal Pasok Kembali Gas Untuk Eropa, Ini Sebabnya

Tim IDXChannel 05/09/2022 05:27 WIB

Pipa Nord Stream 1 sendiri selama ini merupakan jaringan pipa utama yang digunakan Rusia untuk memasok kebutuhan gas ke zona Eropa.

Rusia Batal Pasok Kembali Gas Untuk Eropa, Ini Sebabnya (foto: MNC Media)

IDXChannel - Rusia memastikan pembatalan atas rencana pembukaan kembali pasokan gas ke negara-negara di Eropa.

Pembatalan dilakukan seiring perusahaan gas raksasa di negara tersebut, Gazprom, yang menemukan kebocoran di turbin utama pipa Nord Stream 1, yang membuatnya harus ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Pipa Nord Stream 1 sendiri selama ini merupakan jaringan pipa utama yang digunakan Rusia untuk memasok kebutuhan gas ke zona Eropa. Praktis dengan ditutupkannya jaringan pipa ini, harapan negara-negara Benua Biru untuk kembali mendapatkan pasokan gas dari Rusia, menjadi sirna.

Kondisi ini tentu mempersulit negara-negara Eropa yang kini tengah menghadapi musim dingin ekstrem. Karenanya, tak sedikit kepala negara yang berang dan mengecam tindakan Rusia. Salah satunya adalah Inggris.

“Putin tidak dapat mengambil untung dari harga minyak yang terlalu tinggi dan tentu saja, langkah tersebut melindungi kita semua dari guncangan harga minyak tahun depan dan seterusnya,” ujar Kanselir Inggris, Nadhim Zahawi, sebagaimana dilansir Sky News, Minggu (4/9/2022). 

Tak hanya menyusahkan negara-negara Eropa, batalnya pembukaan kembali pasokan gas ke Eropa juga diperkirakan bakal semakin mendongkrak harga gas dunia, yang secara total telah melonjak hingga 400 persen sejak tahun lalu.

Kondisi ini dipastikan bakal semakin menambah kesengsaraan dunia bisnis di Eropa, mengingat sangat tingginya tingkat ketergantungan Benua Biru terhadap pasokan gas dari Rusia.

Di lain pihak, meski intensitas penjualan gas Rusia menurun, namun Negeri Beruang Merah dilaporkan masih mampu menghasilkan 600 juta euro dari aktivitas penjualan minyak akibat harga minyak dunia yang meroket tajam, yang salah satunya dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Tak terima dengan kondisi yang ada, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyerukan dijatuhkannya sanksi keras terhadap aksi Rusia tersebut. 

“Itu hanya akan membatasi aliran petrodollar dan euro gas ke Moskow, tapi juga, yang penting, memulihkan keadilan bagi semua orang Eropa, yang sedang coba diperas oleh Rusia, lewat harga yang digelembungkan secara artifisial di pasar energi," ujar Zelenskyy, dalam laporan yang sama.

Di antara negara-negara Eropoa lainnya, Jerman menjadi salah satu negara yang sangat bergantung terhadap pasokan gas dari Rusia. Untuk menghadapi krisis tersebut, Jerman telah mempersiapkan pemotongan pasokan gas serta memperingatkan warga untuk mengurangi konsusmsi energi. (TSA)

Penulis: Bayu Rama

SHARE